Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anies Lelah Dibully

10 Januari 2020   10:26 Diperbarui: 10 Januari 2020   11:04 1736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kompas.com)

Lantas pertanyaannya, dengan besar anggaran yang fantastis itu maka apa saja yang Anies lakukan guna mengantisipasi banjir Jakarta?

Hal kedua yaitu bahwa setiap kepala daerah memiliki tanggungjawab terhadap wilayahnya masing-masing. Tentu tidak elok bilamana seorang kepala daerah lebih fokus terhadap apa yang terjadi dengan wilayah yang bukan dipimpinnya. 

Boleh jadi Anies membanggakan diri bahwa Jakarta imbas banjir tidak separah di wilayah sekitarnya. Akan tetapi pertanyaannya adalah apakah Anies turut serta berempati merasakan derita dan perihnya para korban banjir Jakarta dimana mereka kehilangan harta benda bahkan nyawa, mengungsi berhari-hari meninggalkan tempat tinggal?

Hal ketiga tentu Jakarta sebagai Ibukota. Tak sedikit yang berkata bahwa Jakarta ini kubangan air (tempat mengumpulnya air) dimana narasi tersebut selalu dijadikan alasan wajar bilamana Jakarta kerap kali kebanjiran dan pembelaan terhadap Anies Baswedan kepada mereka yang dianggap membencinya.

Entah ada apa dengan narasi itu seolah tanpa ada pembelajaran sama sekali. Turunnya musibah memang tidak bisa dicegah (diprediksi), namun sebagai manusia kita diberikan akal oleh Yang Maha Kuasa untuk berpikir dan berusaha.

Contohlah negara Jepang dimana kerap dilanda gempa tektonik karena wilayahnya berada di cincin api Pasifik. Lantas apakah warga Jepang hanya pasrah dan berdiam diri dengan kondisi yang mereka alami?

Tidak. Sebagaimana gempa seringkali melanda negaranya, warga Jepang belajar dari musibah tersebut dan berupaya berkembang dengan membuat bangunan tahan gempa. Mereka juga membangun sistem peringatan dini Tsunami bukan untuk menghentikan musibah melainkan mereka berupaya untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa sehingga semakin banyak warga terselamatkan.

Maka yang jadi pertanyaan adalah apa yang kita bersama bisa pelajari dari banjir besar yang melanda Jakarta kemarin itu? Apakah kita hanya dapat pasrah dan berdiam diri saja? Dan apa yang Anies Baswedan bisa lakukan untuk Jakarta?

Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun