Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apakah Nadiem Dapat Menjawab Keraguan sebagai Mendikbud?

24 Oktober 2019   10:12 Diperbarui: 24 Oktober 2019   12:52 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu pagi (23/10/2019) bertempat di Istana Negara, Presiden Jokowi dan wakilnya Ma'ruf Amin secara resmi mengumumkan susunan nama-nama menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju.

Dari nama-nama yang mengisi pos menteri, nama yang paling Penulis beri perhatian dan juga cukup mengejutkan yaitu mantan CEO Gojek Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru. 

Penulis sendiri justru memproyeksikan Nadiem Makarim sebagai calon Menkominfo dikarenakan sosoknya lekat dengan bidang teknologi informasi maupun industri digital. Bagi Penulis sosok Nadiem lebih pantas menggantikan kapabilitas dari seorang Rudiantara yang memiliki dasar dan memang paham betul dengan kerjanya sebagai Menkominfo.

Prihal nama Nadiem Makarim memang sudah lama diisukan bahwa sosoknya dilirik untuk menjabat sebagai Menteri. Bukan bermaksud mendiskreditkan kemampuan Nadiem, namun pos Menteri yang diembannya bisa dibilang tak yambung dengan latar belakang pendidikan maupun interestnya. 

Bahkan tak sedikit yang mempertanyakan apakah sosok Nadiem Makarim mampu menjalankan dengan baik mengemban tugas barunya itu? Lepas dari narasi miring yang ditujukan kepada Nadiem saat ia di Gojek, menurut Penulis apa yang diragukan cukup beralasan. Segelintir masyarakat khawatir Nadiem hanya akan menjadi simbol "formalitas" untuk menarik atensi publik semata sampai pada akhirnya kelak ia akan menjadi politik korban reshuffle.

Dikutip laman Kompas.com, Nadiem Makarim mengambil jenjang strata satu di Brown University jurusan Hubungan Internasional. Kemudian ia juga sempat ikut pertukaran pelajar di London School of Economics and Political Science di Inggris.

Setelah mendapatkan gelar BA (Bachelor of Arts), Nadiem melanjutkan S2 ke Harvard University hingga meraih gelar Master of Business Administration.

Lalu Nadiem kembali ke Indonesia dan berpindah-pindah perusahaan sampai pada 2010 ia mulai mendirikan startup sendiri yaitu Gojek yang kini menjadi PT Aplikasi Karya Anak Bangsa berstatus "decacorn".

Walau demikian kiranya itu semua bukan jadi penghalang bagi seseorang untuk mencoba tantangan baru dan berkontribusi untuk bangsanya. Mungkin saja ada daya tarik yang tersirat dari sosok Nadiem Makarim yang hanya Jokowi bisa lihat. Ia muda dan pandai, punya ambisi yang kuat serta mampu melihat peluang, dan sesuatu yang memungkinkan Nadiem mampu melahirkan inovasi bagi pendidikan di Indonesia.

Sebagai sosok Menteri muda (35 tahun) dari kalangan profesional, jelas sekali tanggungjawab Mendikbud Nadiem Makarim sangatlah besar. Ia bertanggungjawab prihal bagaimana kurikulum strata pendidikan di tanah air, ia bertanggungjawab terhadap bagaimana kesejahteraan para Guru Pahlawan tanpa tanda jasa, ia harus memikirkan pula bagaimana nasib para tenaga Guru honorer yang belum ada kejelasan, ia bertanggungjawab kepada bagaimana kondisi sekolah-sekolah di segala penjuru Indonesia, dan ia punya amanah bagaimana mencerdaskan kehidupan generasi bangsa.

Tidak mudah akan tetapi bukan sesuatu yang mustahil. Kita memang tidak bisa melihat bahwa sebuah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hanya ada seorang Nadiem disana. Toh Nadiem memiliki para pembantu yaitu para pejabat eselon yang punya kewajiban mensupport Nadiem untuk mengerti segala macam permasalahan pendidikan di Indonesia dan tantangan kedepan. (nb : Mas Nadiem, kalau ada pejabat eselon tidak becus kerjanya, jangan sungkan-sungkan mutasikan saja)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun