Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mampukah Edhy Prabowo Menenggelamkan Susi Pudjiastuti?

23 Oktober 2019   12:12 Diperbarui: 23 Oktober 2019   12:17 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo (kompas)

Diantara nama-nama Menteri Kabinet Kerja Jokowi periode 2014-2019, tentu mayoritas publik sepakat bahwa Susi Pudjiastuti adalah sosok yang sangat layak untuk dipertahankan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di periode pemerintahan Jokowi selanjutnya.

Sebagai seorang Menteri yang bisa dikatakan kerap kali tampil nyentrik, keberadaan Susi Pudjiastuti seolah tidak ada cela dan sertamerta menarik simpati publik akan bagaimana dedikasi dan gebrakannya ketika ia menjabat.

Jargon "tenggelamkan" milik Susi Pudjiastuti seperti sudah melekat di hati masyarakat Indonesia. Ia begitu peduli terhadap nasib para nelayan negeri ini dan tidak pernah mau berkompromi dengan kapal-kapal nelayan asing yang mencuri kekayaan laut di Indonesia. Tak mengherankan bilamana ia dipandang sebagai salah satu Menteri wanita terbaik yang Indonesia pernah miliki. 

Namun Susi Pudjiastuti kali ini namanya tidak kunjung hadir dalam Kabinet Indonesia Maju yang diusung oleh Jokowi-Ma'ruf. Sambutan yang ia sampaikan pada acara Dua Dekade KKP di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) 18 Oktober 2019 lalu seolah menjadi isyarat perpisahannya. Susi berujar agar KKP terus memerangi penangkapan ikan secara ilegal dan masyarakat Indonesia agar peduli menjaga serta merawat laut Indonesia.

Posisinya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan kini telah digantikan oleh Edhy Prabowo. Politikus dan mantan atlit pencak silat kelahiran 46 tahun silam ini memang bukanlah sosok asing bagi publik. Edhy Prabowo dapat dikatakan merupakan tangan kanan Prabowo Subianto, prihal loyalitasnya tidak perlu dipertanyakan.

Merujuk pada jabatannya sebagai Menteri KKP, mungkin tak sedikit yang mempertanyakan kapabilitasnya. Namun Edhy Prabowo tercatat sebagai Ketua Komisi IV DPR-RI periode 2014-2019 yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan. Dengan kata lain, Edhy Prabowo setidaknya punya background yang sesuai dengan pos Menteri yang ia tempati.

Kedekatan antara ia dan Prabowo Subianto yang turut serta dalam Kabinet Indonesia Baru sebagai Menteri Pertahanan, Penulis menilainya sebagai sesuatu yang positif. Lingkup KKP yang tidak jauh-jauh dari wilayah kemaritiman Indonesia bagaimanapun bersinggungan dengan bidang pertahanan dan keamanan negara Indonesia.

Prabowo dan Edhy bisa saling membantu satu sama lain. Jika KKP berhasil dalam menekan penangkapan ikan ilegal secara tidak langsung membawa serta nama Prabowo yang turut andil berperan dalam memperkuat tatanan pertahanan maritim Indonesia. 

Bahkan menurut Penulis apa yang dicapai akan lebih terdengar manakala lingkup kemaritiman berpotensi menghasilkan beragam prestasi seperti antisipasi peredaran narkoba, antisipasi barang-barang import ilegal, antisipasi Bahan Bakar Minyak ilegal, antisipasi tindak kejahatan perompakan, dan lain-lain sebagainya.

Namun demikian, Penulis akui bagaimanapun memang akan sulit bagi publik untuk melupakan sosok rupawan Susi Pudjiastuti. Di awal masa jabatan, bayang-bayang prestasi Susi Pudjiastuti dikala menjabat akan menghantui Edhy Prabowo dimana tak hanya masyarakat umum namun para nelayan berharap yang terbaik padanya. 

Sebagai langkah awal tentu tidak ada salahnya untuk meneruskan kinerja baik yang KKP telah lakukan. Tak perlu harus dengan gebrakan untuk menjadi pembeda karena bagaimana pun nama Susi Pudjiastuti sulit untuk ditenggelamkan. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun