Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Al Baatin dan Kaitannya dengan Iman

20 Oktober 2019   09:17 Diperbarui: 20 Oktober 2019   09:46 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Al Baatin (saqibgul)

Sebagaimana umat Islam ketahui bahwasanya Allah memiliki 99 nama yaitu yang disebut Asmaul Husna. Dari 99 nama itu, satu nama Allah yang Penulis akan bahas dalam artikel ini adalah Al Baatin atau Yang Maha Ghaib. Dari hal tersebut kemudian Penulis akan menjabarkan secara filosopi apa kaitannya dengan Iman.

Untuk mengawalinya, pertama-tama perlu kita ketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Al Baatin (Yang Maha Ghaib). Ghaib atau gaib dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki beragam makna seperti tidak kelihatan, tersembunyi, tidak nyata (wujud), menjadikan diri tidak kelihatan, menghilang, rahasia, dan sebagainya.

Menarik bukan, Allah Yang Maha Kehendak, menciptakan dunia berikut isinya ini, dan memenuhi segala kebutuhan mahluk hidup di muka bumi ini justru bertolak belakang dengan sifat manusia sebagai mahluk ciptaanNya yang seringkali ingin mempertunjukkan eksistensinya agar keberadaannya diketahui. 

Seperti contoh, menolong, memberikan bantuan, memberikan sumbangan, dan lain sebagainya seringkali manusia berkeinginan agar dirinya diakui dan dipandang oleh manusia lainnya.

Jika kita berandai-andai, lantas mengapa Allah tidak menampakkan diriNya (dalam bentuk wujud, lalu apa kaitannya dengan iman dalam diri seseorang?

Agar mudah dicerna Penulis akan mentransformasikannya dalam gambaran film-film superhero. Tentu Anda-anda pernah menonton film The Avengers (2012)  dimana dalam satu cuplikan Captain America ingin terjun dari pesawat Quinjet untuk kembali menangkap Loki yang diculik Thor. 

Sebelum terjun Captain America berkata "there's only one God, ma'am, and I'm pretty sure he doesn't dress like that." Kemudian cuplikan film Batman v Superman : Dawn of Justice (2016) dimana patung Superman terkena aksi vandalisme yang bertuliskan "false God".

Pernahkah Anda terbayangkan apabila Allah yang serba Maha mempertunjukkan wujudNya ke hadapan manusia di dunia? Mungkin saja manusia akan terpecah belah dimana di satu sisi akan ada manusia yang terkagum-kagum takjub dan di sisi lain akan ada manusia yang justru lari tunggang langgang ketakutan menghadapi azab yang ia akan terima. 

Sesuatu dzat yang dapat mengatur siang dan malam, Bumi berputar pada porosnya, Ia yang mengatur segala apa yang ada di Bumi dan seisi langit, bagaimana manusia tidak akan tercengang bilamana benar-benar dapat melihatNya.

Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Ya hal itu memungkinkan dikarenakan dalam diri manusia bisa merasakan sesuatu hal yang luar biasa hadir didekatnya, namun sesuatu hal yang luar biasa itu bisa menimbulkan reaksi apakah itu positif maupun negatif. 

Anda bisa membayangkan bilamana benar-benar ada seorang Superman disekitar kita maka hal yang pertama muncul adalah reaksi penasaran karena ada ingin mengetahui atau melihatnya dengan dekat. 

Namun bagaimana jika gambaran Superman yang superhero dan pembela kaum yang lemah justru jauh dari yang Anda awal bayangkan. Superman itu justru memporak-porandakan seluruh isi bumi ini, bukankah diri Anda timbul rasa takut.

Oleh karena itulah Allah tidak dalam bentuk wujud. Ia tidak perlu memperlihatkan diriNya kepada manusia karena bagi manusia yang beriman maka ia percaya Allah benar-benar ada disekitarnya. 

Allah bukan layaknya seorang Firaun yang mengaku-ngaku sebagai Tuhan. Sebagaimana Firaun mendustakan Allah maka Allah tenggelamkan ia dan hingga kini jasadnya menjadi saksi bagi keturunan Adam.

Dalam konteks iman, Penulis mencontohkan layaknya Anda hidup merantau jauh dari keluarga. Akan tetapi berapa pun jarak Anda terpisah dengan keluarga, Anda tetap percaya bahwa keluarga Anda dalam keadaan sehat walaupun Anda sekalipun tidak melihatnya. 

Selayaknya seorang yang benar-benar beriman kepada Allah maka ia percaya bahwa Allah dekat denganNya, Allah mengawasi setiap gerak-geriknya, dan Allah senantiasa melindungi dan memberikan rahmat kepadaNya.

Seseorang yang beriman bukan lagi seseorang yang ibadahnya disuruh-suruh. Seseorang yang beriman kepada Allah, ia sadar betul kondisinya sebagai manusia bahwa ia yang membutuhkan Allah, bukan sebaliknya. 

Seseorang yang beriman kepada Allah maka ia selalu bersyukur dan berusaha terus memperbaiki dirinya dan mendekatkan dirinya kepada Allah. Dengan semakin tinggi iman seseorang maka Al Baatin bukan lagi menjadi sesuatu yang sifatnya ghaib tetapi dzat yang nyata bagi dirinya. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun