Lepas dari itu semua, Penulis berharap operasi siber yang Polisi lakukan baik di media sosial maupun grup WhatsApp tidak hanya fokus kepada penyebaran hoax dan tidak hanya grup WhatsApp semata.
Penulis dapat katakan konten-konten negatif bukan berkembang hanya didasari oleh teknologi tetapi juga gaya hidup. Sebagaimana lingkup gaya hidup maka Polisi juga perlu menelusuri penyebaran konten-konten negatif dari apa yang sedang marak tetapi tidak memungkiri apa-apa yang minim dari perhatian publik.
Konten-konten negatif seperti doktrin tindak terorisme, pornografi, pornoaksi, narasi-narasi pembodohan masyarakat, dan lain sebagainya perlu diantisipasi. Ranah digital sebagaimana menghadirkan banyak manfaat akan tetapi memiliki beragam sisi gelap yang belum terungkap dan terekpos.Â
Disisi lain, langkah antisipasi ini pun perlu dibarengi oleh yaitu kembali bagaimana meningkatkan kualitas literasi digital dan literasi media sosial masyarakat di Indonesia agar sadar bahwa yang diperlukan bangsa ini adalah konten-konten positif bermanfaat untuk menjadikan Indonesia maju serta melahirkan generasi emas.Â
Inilah yang menjadi tanggungjawab tidak kita semua masyarakat Indonesia. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H