Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yuk Mari Kita Berkomunikasi dan Berinteraksi

19 Januari 2019   09:06 Diperbarui: 7 Juli 2021   18:50 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya komunikasi dan interaksi lingkup sosial Sumber : twipu.com

Mungkin anda akrab dengan istilah komunikasi dan interaksi, namun apakah anda tahu perbedaan dan fungsi dari keduanya? Oleh itu mari kita bahas bersama.

Apa yang dimaksud dengan komunikasi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, hubungan, atau kontak. 

Sedangkan apa yang dimaksud interaksi adalah hal saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi atau antarhubungan baik secara perseorangan maupun kelompok (lebih dari orang).

Baca juga : Katakan "Tidak" pada Pergaulan Bebas

Sekilas dari penjabaran diatas antara komunikasi dan interaksi memiliki kesamaan dimana keduanya tidak lepas dari kehadiran individu untuk menciptakannya dan kaitannya terhadap lingkup sosial. 

Komunikasi dan interaksi dapat juga memperlihatkan seberapa intens hubungan kedua individu, semakin intim komunikasi dan interaksi yang terbentuk diantara kedua belah pihak maka hal tersebut dapat menandakan terciptanya hubungan yang baik.

Namun secara gambaran komunikasi dan interaksi dapat dibedakan dari wujud dimana komunikasi dapat ditransformasikan melalui lisan, verbal, maupun gerak gerik seseorang kepada orang lain agar dapat mengerti apa yang ingin disampaikan. 

Baca juga : Bahaya Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

Sedangkan interaksi ditransformasikan melalui sikap atau aksi sehingga orang lain yang ditujunya dapat mengerti. Lantas mana yang lebih dahulu dilakukan, komunikasi atau interaksi?

Baik komunikasi dan interaksi sebenarnya dapat dilangsungkan sesuai situasi maupun kondisi yang dihadapi individu, apakah itu kepada orang yang ia telah kenal maupun tidak. Sebagai gambaran, Ali ke rumah Doni untuk mengajaknya bersama-sama ke sekolah. Gambaran berikutnya, Ali berbicara ke Doni agar bersama-sama ke sekolah.

Sampai disini kita paham bahwa tujuan dari contoh diatas ialah agar Ali dan Doni berangkat bersama-sama ke sekolah dan secara singkat kita pun tahu bahwa Ali dan Doni saling mengenal. Akan tetapi pola penyampaian dari kedua contoh diatas berbeda, dimana contoh pertama Ali menciptakan aksi dengan datang ke rumah Doni. Sedangkan contoh berikutnya Ali berkomunikasi secara lisan dengan Doni untuk mengajaknya bersama-sama berangkat ke sekolah.

Baca juga : Beberapa Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja yang Sudah Banyak Kita Jumpai

Lalu berikutnya Penulis akan memberi gambaran contoh komunikasi dan interaksi pada orang yang tidak dikenal. Contoh pertama, Ali memperkenalkan diri kepada seseorang yang ia tidak kenal untuk mengobrol dengannya. Kemudian contoh berikutnya, Ali bertanya langsung kepada orang yang tidak dikenal prihal nama agar dapat mengobrol dengannya. 

Sekilas hampir mirip bukan contoh diatas? Namun kembali bahwa ada perbedaan kecil diantara kedua contoh, dimana pertama Ali melakukan aksi dengan secara lisan memperkenalkan diri ke orang yang tidak dikenalnya. Sedangkan contoh yang lain menggambarkan Ali secara lisan menanyakan nama dari orang yang tidak dikenalnya.

Dalam konteks ini Penulis berupaya menjelaskan bahwa komunikasi dan interaksi merupakan satu kesatuan yang penting dalam menjalin sebuah hubungan yang baik. Komunikasi yang intens sekalipun tidak akan optimal bila tidak disertai dengan interaksi, begitupun interaksi yang sesering apapun tidak akan optimal tanpa disertai komunikasi.

Dalam lingkup sosial dari yang terkecil hingga sebesar apapun (berbangsa dan bernegara), komunikasi dan interaksi tetap dibutuhkan. Penyampaian sesuatu hal tidak bisa disalurkan hanya secara lisan dan verbal semata. Untuk memahaminya butuh hal-hal yang melengkapi agar informasi dapat sepenuhnya tersampaikan. 

Sama halnya dalam blog Kompasiana ini kedua hubungan baik antara Kompasianer dengan Kompasianer dan Kompasianer dengan Kompasiana sebagai pengelola (mimin dan lain-lain) butuh pula komunikasi dan interaksi. Komunikasi yang baik diantara keduanya bukan saja menjadikan artikel-artikel lebih hidup tetapi turut pula membentuk dan menjadikan blog Kompasiana ini berkembang. 

Kedua pilar ini harus saling berkesinambungan karena komunikasi dan interaksi merupakan pondasi dalam blog ini. Janganlah sungkan untuk bertanya, janganlah jual mahal untuk saling mengenal, dan janganlah mengucilkan diri untuk tahu. 

Kita hidup bersama di satu platform bernama Kompasiana, mari kita bentuk hubungan yang baik antar sesama. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun