Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Aquaman, Minim Orisinal Cerita

18 Desember 2018   14:54 Diperbarui: 18 Desember 2018   15:47 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah muncul sebagai cameo di sequel Batman vs Superman di tahun 2016 dan ikut tergabung dalam tim Justice League di tahun 2017, di Desember 2018 Aquaman salah satu tokoh besar dari DC Comics akhirnya hadir ke layar lebar. 

Membawa cerita pasca kekalahan Steppenwolf saat Justice League, Aquaman atau Arthur Curry (Jason Momoa) kembali beraksi untuk mengambil tahta kerajaan Atlantis yang menjadi haknya.

Sebagai pembuka, DC Comics membawa para penonton kepada kilas balik Aquaman yang merupakan peranakan dari cinta terlarang antara manusia dan bangsa Atlantis yang diperankan oleh Temuera Morrison (Thomas Curry/Ayah dari Aquaman) dan Nicole Kidman (Atlanna/Ratu bangsa Atlantis/Ibu dari Aquaman). 

Sebagai seorang "half-breed" keturunan Raja Atlantis maka Aquaman memiliki kekuatan super layaknya bangsa Atlantis. Adanya kekuatan itu telah ia rasakan saat masih kanak-kanak dimana ia mampu berkomunikasi dengan beragam jenis mahluk air. Dibantu oleh penasihat sang Ratu yaitu Nuidis Vulko (Willem Dafoe), kemampuan Aquaman menguasai kekuatannya kian terasah hingga beranjak dewasa.

Penulis kiranya tak perlu lagi menceritakan seperti apa kelanjutan kisah Aquaman karena Penulis yakin dari anda-anda para pembaca sudah menontonnya. Dari kesan Penulis menonton Aquaman, film ini memang dikemas dengan cukup baik dan keren. 

Namun sayang dari sisi orisinal cerita dan beberapa hal ada yang menurut Penulis nilai kurang.

Nilai plus dari film Aquaman tentu dari sosok Aquaman itu sendiri. Di film ini sosok Aquaman terlihat lebih kuat dan brutal saat berkelahi, tidak seperti apa yang digambarkan pada saat Justice League dimana Aquaman hanya menjadi penghibur dibalik kekuatan milik Superman. 

Kemudian setting peradaban di dalam laut dikemas dengan apik dan memukau. Segala ornamen dikomposisikan seperti bagaimana kehidupan laut, semisal kapal perang berbentuk ikan dan lain sebagainya. 

Kombinasi cahaya dan warna begitu enak diamati seperti menonton film Avatar tetapi dengan landscape dalam laut. Apalagi jika menontonnya dengan mengadaptasikan fitur ScreenX, ketika tampilan layar lebar berubah menjadi 180 derajat maka kita seolah sedang berada didalamnya. 

Dua poin utama ini mungkin dapat menjadi alasan secara keseluruhan mengapa film Aquaman mendapatkan respon yang baik dari pemirsa.

Sayangnya untuk sisi orisinal cerita, film Aquaman seperti mencampuradukkan kisah dari film-film layaknya Hercules, Black Panther, Pirates of The Caribbean, The Ant Man and The Wasp, dan film animasi Moana. 

Sebagai gambaran, kisah cinta terlarang, upaya berebut tahta sebagai keturunan Raja, serta modus balas dendam atas kematian orang tercinta baik dari Ocean Master maupun Black Manta mirip sekali dengan kisah yang diadaptasi di film Hercules maupun Black Panther. 

Lalu sang Ratu Atlanna, Ibu dari Aquaman yang dikabarkan telah tiada namun pada akhirnya ternyata masih hidup layaknya kisah Ant Man and The Wasp. Pemilihan sosok Nicole Kidman yang memerankan tokoh Ratu Atlanna seperti terlalu dipaksakan dan ingin dibandingkan dengan karakter Janet van Dyne (Michelle Pfeiffer) Ibu dari Hope Pym pada film Ant Man and The Wasp.

Kisah trisula Atlan pun bukan sesuatu yang baru didengar. Kisah mengenai trisula sakti ini serupa dengan adaptasi kisah mitologi trisula milik dewa Posiedon sang penguasa lautan seperti pada film Pirates of The Caribbean dan Moana. 

Pencarian trisula dalam film Aquaman terasa hambar, nanggung, dan anti klimaks. Petualangan panjang akan tetapi pada akhir cerita tak ada yang istimewa, penjaga trisula pun luluh lantah hanya karena Aquaman dapat berkomunikasi dengan mahluk tersebut.

Pemilihan aktor Jason Momoa sebagai tokoh Aquaman memang tak ada yang menyanggahnya, secara fisik Jason dapat mewakili superhero ini. Namun menurut Penulis masih ada kekurangan dalam diri Jason Momoa yang terlihat masih kaku dalam memerankan tokoh Aquaman terutama dalam adegan konyol/lucu dan romantis. 

Nampaknya DC menyadari hal tersebut dan menyandingkannya dengan aktris Amber Heard yang memerankan tokoh Mera. Hampir dari keseluruhan film diisi oleh tokoh Mera yang memperlihatkan kecantikan wajah dan kemolekan tubuhnya. Bahkan tak jarang para penonton pria yang bergumam tokoh Mera ini cantik walau mereka sedang menyaksikan bersama pacarnya.

Film berdurasi 2 jam lebih ini secara kesimpulan menurut Penulis cukup menghibur dan layak untuk ditonton. Tampilan CGI yang spektakuler dan atmosfer dalam laut yang jarang ditemui pada film superhero memang menawarkan sesuatu yang berbeda. 

DC nampaknya berupaya keras mengejar ketertinggalan mereka dari film superhero-superhero Marvel, namun demikian mereka harus lebih apik lagi dalam ide orisinal cerita. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun