Tak terasa Kompasiana telah genap berusia 10 tahun, sebuah kisah perjalanan panjang yang patut dikenang dan dibanggakan kepada mereka-mereka yang telah mengisi kebersamaan dalam blog keroyokan ini.Â
Kilas balik antara Penulis dan Kompasiana mungkin tepatnya dimulai pasca Idul Fitri tahun 2015 lalu dimana Penulis memutuskan untuk berhenti berkarier dan fokus menjadi seorang blogger guna mencari jalan rezeki yang lain.
Bukan sesuatu keputusan yang mudah, terlebih bagi seorang pria yang telah berumur. Rasa khawatir orang tua kepada anak akan masa depannya kerap kali membuat hati ini goyah, akan tetapi tekad perlu diperjuangkan dan alhasil alhamdulillah sampai detik ini Penulis masih dapat berkontribusi melalui artikel di Kompasiana.
Berbicara 3 tahun lebih di Kompasiana memang tidak lepas dari kisah suka dan duka. Suka dikarenakan sebagai pribadi kita dapat bertemu dengan para Kompasianer bertalenta dengan beragam karakter, latar belakang, dapat saling berbagi informasi dan berinteraksi serta menjalin tali silaturahmi.
Sedangkan kalau duka, sampai saat ini Penulis tidak leluasa untuk mengganti foto profile karena apabila diganti memungkinkan salah persepsi bahwa nama Penulis adalah seorang perempuan. Namun hal itu tidak menjadi suatu masalah besar karena "Dwiheryana" sebenarnya menjabarkan mendiang kakak kedua perempuan yang bernama Yuliana.
Bagi Penulis Kompasiana sudah layaknya sebuah identitas, dikarenakan Penulis menjadikan Kompasiana satu-satunya tempat menuangkan isi pikiran. Menurut Penulis ada daya tarik dan kelebihan yang dimiliki Kompasiana akan tetapi tak dimiliki oleh flatform maupun komunitas blogger yang lain.Â
Disini kita sebagai blogger tidak diisi hanya dengan menulis dan menulis saja (layaknya rutinitas pekerjaan), namun kita hidup disebuah wadah yang memacu diri kita agar berpikir luas untuk terus maju dan berkembang.
Di Kompasiana ini kita tidak mengenal istilah "senioritas", mau apakah dia Kompasianer lama atau baru kedudukannya semua sama. Baik tua maupun muda, semua dapat berkontribusi di Kompasiana.Â
Apalagi urusan nominasi Kompasiana Award, kaedahnya memang bagi mereka siapa-siapa saja yang layak. Bagi kami (Kompasianer) yang seringkali bertemu, siapa-siapa yang masuk di nominasi Kompasiana Award ialah orang-orang yang diakui kapasitas dan kapabilitasnya dalam menulis. Orang-orang yang perlu anda kenal, tekuni, dan gali ilmu sedalam-dalamnya dari mereka.
Kompasiana adalah komunitas blogger yang menjunjung kebersamaan dan berinteraksi untuk saling mengenal, maka alanglah rugi kalau anda seorang pendiam (anti sosial). Kompasiana bukan wadah bagi mereka yang berambisi untuk menjadi terkenal apalagi mencari sensasi maupun masalah karena memang bukan tempatnya.Â
Wadah dimana kita dapat saling berbagi informasi bermanfaat, saling menginspirasi, saling memotivasi, dan membentuk rasa kepedulian pribadi terhadap sekitar. Di era teknologi informasi seperti sekarang, informasi adalah aset yang sangat berharga dan mahal maka alangkah sayang bilamana anda tidak memanfaatkan momentum ini salah satunya dengan menulis.