Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hijrah, Evaluasi Diri, dan Sekitar

19 September 2018   09:42 Diperbarui: 19 September 2018   11:02 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sidrehmani.blogspot.com

Teman yang baik ibarat penjual minyak wangi dimana anda akan mendapat manfaat bahkan hanya sekadar mengenalnya dan anda pribadi termotivasi untuk menjadi lebih baik, sedangkan teman yang tidak baik ibarat pandai besi dimana hanya menimbulkan masalah, tidak ada manfaat yang didapat, dan menjerumuskan diri anda.

Dan anda perlu ketahui bahwa kedua tipe ini dipisahkan oleh lingkungan, orang-orang baik hanya ada di tempat-tempat yang baik, begitupun sebaliknya.

Kemudian hal yang perlu dievaluasi adalah memilih Guru. Layaknya seorang atlit, menjadi baik atau berprestasi butuh kerja keras dan perlu didukung oleh seorang pelatih yang handal. Dalam menjadikan pribadi baik pun demikian adanya, anda butuh panutan atau contoh teladan yang bisa anda tiru kebaikan-kebaikannya dan bisa anda serap ilmu-ilmu yang diberikannya.

Jangan asal dalam memilih Guru, karena bila anda salah dalam memilihnya maka pribadi dapat kehilangan arah dalam kesesatan dan memungkinkan pribadi turut menjerumuskan orang-orang yang anda cintai maupun orang lain kedalamnya.

Sekiranya hal diatas yang Penulis dapat bagikan prihal hijrah. Menjadi lebih baik bukan sekadar niat tetapi juga butuh evaluasi mendalam baik sisi intern maupun ekstern, interopeksi diri apakah pribadi saya sudah baik, apakah teman-teman saya sudah baik, apakah saya sudah mendapatkan Guru yang baik, dan apakah saya berada di lingkungan yang baik, serta apakah hubungan saya dengan Allah SWT sudah baik.

Menjadi baik butuh tekad dan usaha terus menerus, menjadi baik perlu proses karena tidak ada istilah keimanan yang serba instant. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun