Hal ini perlu ditelusuri, apabila seseorang mulai menggelontorkan uang (pay for win, pay for powerfull, pay for famous) secara massive dalam game maka kemungkinan besar individu tersebut merujuk kepada indikasi kecanduan bermain game.
Sebagai ilustasi, beberapa waktu lalu pernah ada kejadian kriminal yang dilakukan oleh anak-anak dimana hasil tindakan kriminalnya digunakan untuk game yang dimainkannya.
3. Ketika seseorang yang bermain game pasif dalam bersosialisasi
Salah satu gambaran bahwa seseorang telah kecanduan bermain game ialah ketika ia mulai pasif dalam bersosialisasi. Dalam cakupan game khususnya game online, ada semacam interaksi di dunia maya antar pemain didalamnya (fitur chat, guild, aliansi, dll) yang bertujuan membuat permainan kian menarik.
Hal ini secara tidak langsung menimbulkan dampak seseorang nyaman terhadap lingkup dunia maya dan menganggap sebagai dunia nyatanya. Secara dampak jangka panjang membuat individu cenderung tertutup dan mengurung diri serta acuh pada realita kehidupan. Dan yang paling berbahaya prilaku seperti ini dapat menimbulkan rasa depresi dan putus asa yang memungkinkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Lantas apakah dengan sekelumpit gambaran pelik akan kecanduan bermain game diatas menjadikan bermain game perlu "dilarang"? Tidak, semua kembali kepada kontrol pribadi masing-masing individu dalam menyingkapinya.
Cara efektif untuk mengurangi dampak kecanduan bermain game ialah dengan melakukan aktivitas-aktivitas bermanfaat lainnya, seperti menulis, membaca buku, berolahraga, bersosialisasi, dan lain-lain sebagainya.Â
Bentuk pemikiran dalam benak pribadi bahwa bermain game adalah sekedar hiburan (dunia) maya, dengan demikian anda dapat terhindar dari dampak negatif yang diakibatkannya jika melakukannya secara berlebihan.Â
Bermain game boleh-boleh saja, tetapi ingat waktu, ingat kewajiban, dan ingat ada kehidupan nyata yang musti dihadapi. Demikian Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H