Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Tak Khawatir Ketika "Kiamat" Cloud Storage Menghampiri

6 Juni 2018   07:38 Diperbarui: 6 Juni 2018   09:04 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SanDisk Dual Drive (Sumber : 11street.gr)

Dalam keseharian manusia penggunaan ponsel pintar memang seolah tak dapat terpisahkan. Seiring waktu ponsel pintar baru silih berganti bermunculan dengan menawarkan pembaharuan baik dari sisi sistem operasi, spesifikasi, tren teknologi, maupun fitur terkini.

Apabila kita mengamati dengan seksama, pembaharuan yang dialami oleh ponsel pintar terus mengalami peningkatan kecepatan maupun besar media penyimpanan dengan lahirnya produk-produk baru ke pasaran. Hal ini bukan sekedar mengisyaratkan bahwa sesuatu yang baru harus ada yang berbeda melainkan menandakan peningkatan tersebut merupakan refleksi meningkatnya kebutuhan pengguna terhadap ponselnya.

Sebagai ilustrasi, media penyimpanan pada ponsel pintar semakin besar sebagai refleksi dari semakin baiknya kualitas gambar yang dapat ditangkap oleh kamera ponsel yang berimbas pada besarnya ukuran data gambar ataupun aplikasi-aplikasi yang diunduh pengguna kian beragam oleh karena itu membutuhkan kapasitas media penyimpanan yang besar. Processor pada ponsel pintar semakin kencang sebagai refleksi kebutuhan pengguna terhadap ponselnya untuk dapat multitasking kian meningkat guna menunjang produktivitasnya.

Berbicara mengenai media penyimpanan sejatinya bisa dikatakan orang tidak terlampau menghiraukan media penyimpanan dalam bentuk fisik semenjak teknologi cloud storage mulai umum digunakan dalam perangkat ponsel pintar. Akan tetapi seandainya saja "kiamat" datang berkunjung dan tiba-tiba fitur cloud storage yang anda gunakan tidak dapat diakses, lantas sebagai pengguna langkah apa yang bisa anda perbuat?

Dari kejadian tersebut menggambarkan bahwa media penyimpanan data digital dalam bentuk fisik masih diperlukan terlepas apakah ada teknologi yang lebih mengunggulinya. Backup data digital secara fisik sekiranya teramat penting untuk mewanti-wanti kejadian yang tidak diinginkan, namun permasalahannya membackup data hanya berpijak pada besarnya kapasitas penyimpanan ponsel pintar tentu amatlah beresiko.

Ada beberapa resiko yang pengguna ponsel pintar perlu ketahui, diantaranya :

1. Sistem operasi pada ponsel pintar rentan rusak.

Ketika sistem operasi pada ponsel pintar mengalami kerusakan atau ponsel anda tidak dapat berfungsi karena suatu sebab maka mau tidak mau anda harus menginstall ulang sistem operasi dengan resiko keseluruhan data pada ponsel akan terhapus (proses wipe). Anda boleh berkata saya memiliki data backupnya di cloud storage, akan tetapi pertanyaannya seberapa rutin anda membackup data tersebut dan apakah data-data yang baru sudah terlebih dahulu anda backup?

2. Performa ponsel kian lemot.

Bukan rahasia lagi bahwa semakin banyak data dalam ponsel menjadikan performanya menurun. Apakah anda tahu penyebabnya? Hal yang perlu anda perhatikan pertama kali bahwa ada dua tipe data berperan dalam ponsel pintar, yaitu data pengguna dan data sistem. Data pengguna ialah data yang sejatinya pengguna ciptakan, semisal menginstall aplikasi, membuat dokumen, menangkap gambar/video, merekam suara, dan lain-lain. Sedangkan data sistem yaitu data (cache files) yang sistem operasi alokasikan agar ponsel dapat berjalan cepat. Penulis beri contoh, bagaimana sistem operasi menyimpan file-file cache pada aplikasi Instagram sehingga pengguna dapat segera melihat foto-foto yang sebelumnya ia telah akses.

Permasalahannya, baik data pengguna dan data sistem ini cenderung menumpuk sehingga menyebabkan ponsel harus bekerja ekstra keras mencari dan memproses setiap data yang pengguna butuhkan yang menyebabkan performa ponsel menurun. Anda sebagai pengguna dapat berkata toh tinggal saya clean up ponselnya. Pertanyaannya seberapa telaten anda terhadap ponsel yang digunakan dan seberapa banyak waktu yang anda bisa anda luangkan untuk memanage mana data-data yang butuh dan mana yang tidak?

Lantas apa solusinya? Maka sudah jelas bahwa anda membutuhkan alternatif perangkat lain yang berfungsi sebagai media penyimpanan data sehingga data-data yang anda perlukan tetap aman terjaga dan mudah anda akses, storage pada ponsel tetap lowong, dan performa ponsel tetap baik.

Apakah anda pernah mendengar produk SanDisk Dual Drive? SanDisk Dual Drive adalah produk USB OTG dari produsen ternama SanDisk dimana berfungsi sebagai media penyimpanan dan memiliki dua konektor baik dapat digunakan pada ponsel pintar (konektor type C/micro USB) maupun komputer (konektor USB type A).

SanDisk Dual Drive memiliki dimensi yang kecil dan bobot yang ringan sehingga membuatnya mudah dibawa kemana saja pada saat anda membutuhkan. Namun dibalik fisiknya yang mini, perangkat ini memiliki keunggulan-keunggulan yaitu harga yang terjangkau, opsi beragam besaran media penyimpanan dari 16GB s.d 256GB, telah mendukung teknologi USB 3.0 dan USB 3.1 (gen 1), transfer rate data yang cepat dari 130MB s.d 150MB/detik (tergantung kemampuan perangkat terhubung), fitur aplikasi SanDisk Memory Zone untuk sistem operasi Android, dan garansi terbatas selama 5 tahun.

Dengan keunggulan-keunggulan yang anda dapatkan dari SanDisk Dual Drive sekiranya anda dapat tersenyum lebar ketika "kiamat" sedang berkunjung. Pengguna tidak perlu dikhawatirkan prihal data-data digital pada ponsel, anda dapat senantiasa membackup maupun mengakses data digital melalui SanDisk Dual Drive dengan cepat dan mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun