Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Promo Paket Data Kian Menggelikan

13 Maret 2018   10:07 Diperbarui: 13 Maret 2018   10:14 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring perkembangan teknologi komunikasi, pengguna ponsel terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut data Statista diperkirakan di tahun 2020 mendatang pengguna ponsel akan mencapai sekitar 2.8 milliar jiwa. Sedangkan berdasarkan data menurut Databoks, pengguna ponsel di tanah air mencapai 371,4 juta pengguna atau 142 persen dari total populasi sebanyak 262 juta jiwa atau rata-rata setiap penduduk memakai 1,4 ponsel dimana satu orang memungkinkan menggunakan 2 hingga 3 simcard.

Hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil berdasarkan faktor-faktor yang terjadi di lapangan diantaranya bahwa ponsel sudah menjadi kebutuhan primer sebagai alat komunikasi, alat penunjang aktivitas sehari-hari, dan alat untuk mencari maupun menyebarkan informasi.

Dengan meningkatnya pengguna ponsel maka hal ini juga berdampak pada operator seluler untuk secara berkelanjutan meningkatkan kualitas jaringan maupun layanan. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa operator seluler diantaranya Telkomsel, XL Axiata, Indosat ooredoo, 3 Indonesia, AXIS, dan Smartfren. Masing-masing operator mempunyai benefit yang ditawarkan bagi pengguna, khususnya prihal jaringan data.

Bukan menjadi rahasia lagi di era modern sekarang bahwa jaringan data untuk koneksi internet sangat dibutuhkan bagi pengguna ponsel yang menyediakan fitur tersebut didalamnya atau akrab dikenal sebagai ponsel pintar (smartphone). Menilik dengan kian tingginya pengguna ponsel pintar di Indonesia mendorong para operator untuk memberikan penawaran-penawaran paket data yang menarik. Penawaran kesemua operator hampir serupa dimana kuota paket data relatif besar serta harga yang ramah kantong.

Namun ada yang menarik dari penawaran tersebut, nilai kuota yang diterima oleh pengguna nyatanya tidaklah 100 persen digunakan, dari bebeberapa operator memecah kuota menjadi beberapa bagian diantaranya kuota utama, kuota bonus, kuota aplikasi, dan malam. Sebagai pengguna tentu tak dapat berbuat banyak dengan seperti apa penawaran yang operator seluler berikan, akan tetapi bila dipilah-pilah pembagian fungsi dari kuota tersebut alangkah menggelikan. Mengapa menggelikan?

Sebagai gambaran awal sistematis penggunaan kuota paket data pada ponsel akan terbagi, prioritas utama penggunaan data akan tertuju pada kuota bonus yang lebih dahulu dihabiskan. Setelah kuota bonus habis maka akan beralih ke penggunaan kuota utama hingga habis. Kemudian penggunaan kuota aplikasi hanya akan digunakan ketika pengguna mengakses aplikasi yang dimaksud oleh operator, semisal aplikasi berbagi video, aplikasi media sosial, aplikasi chat, dan sebagainya. Sedangkan penggunaan kuota malam atau kuota "kalong" hanya aktif di jam yang ditentukan oleh operator dimana pengguna hanya dapat menggunakan pada jam dini hari.

Lantas pertanyaannya, untuk apa kuota paket data dibagi jika yang diperlukan oleh pengguna adalah kuota paket data secara utuh. Secara logika, mau pengguna melakukan aktivitas mengakses jaringan internet seperti browsing, chatting, upload/download, dan lain-lain sebagainya bahwa tetap kesemuanya membutuhkan paket data. Belum tentu pengguna menghabiskan kuota aplikasi jika mereka tak menggunakan aplikasi yang didukung dan belum tentu juga pengguna menghabiskan kuota malam dikarenakan mereka lebih memilih beristirahat tidur ketimbang berkeluyuran di dunia maya.

Uniknya langkah promo dengan menjual "kuota besar" masih saja terus dilakukan oleh beberapa operator seluler. Kuota besar diibaratkan menjadi magnet daya tarik bagi pengguna untuk royal menghabiskan kuota data mereka, akan tetapi sejatinya promo tersebut lebih kepada strategi market yang licik dengan memanfaatkan tingginya tingkat konsumerisme pengguna di tanah air. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun