Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Membentuk SDM Berkualitas Melalui Pondok Pesantren Modern

22 November 2017   10:13 Diperbarui: 22 November 2017   12:30 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
International Islamic Education Expo (Sumber : Mirajnews)

Bagaimana membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas? Sekiranya pertanyaan ini kembali muncul seiring era digitalisasi yang perkembangannya sekarang kita bersama dapat rasakan. 

Membentuk SDM berkualitas bukanlah sesuatu perkara yang mudah terlebih dipandang dari situasi kondisi yang manusia hadapi dimana tantangan dalam bentuk baru dan akan bertambah berat seiring bergantinya zaman khususnya apa yang dihadapi oleh generasi millenial saat ini.

Membentuk SDM berkualitas tidak dapat dikategorikan sebagai tanggungjawab akhir dari tempat berkerja atau perusahaan untuk mempersiapkan (melatih) para pekerjanya sebagai tenaga kerja yang unggul, melainkan ada faktor vital yang sebelumnya terlebih dahulu berperan yaitu bagaimana individu dalam upayanya mengembangkan potensi diri.

Dalam membentuk SDM berkualitas, kiranya ada 2 faktor yang berperan yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi keluarga, dimana keluarga berperan sebagai role model kepada pembentukan karakter kepribadian individu. Interaksi didalam keluarga merupakan sebuah proses  penting yang dapat menentukan seperti apa masa depan atau bentuk prestasi yang individu dapat capai.Sedangkan faktor eksternal meliputi elemen-elemen diluar faktor intern, salah satunya seperti peran dari institusi pendidikan yang individu jalani. 

Secara gamblang, kapasitas institusi pendidikan yang memadai sedikitnya mempunyai peran dalam ikut berkembangnya Intelligence Quotients, Emotional Quotients, Spiritual Quotients, dan Emotional Spiritual Quotients pada individu. Secara logika, bahwa semakin bermutu kualitas pendidikan yang individu dapati maka akan semakin bertambah besar perannya dalam menciptakan SDM berkualitas.

Dalam perhelatan International Islamic Education Expo yang berlangsung pada tanggal 21 s.d 24 November 2017 di Hall 1 Indonesia Convention Exhibition, BSD Tangerang Selatan. Kiranya dapat menggambarkan keikutsertaan (andil) dari beragam institusi pendidikan yang berbasis keagamaan maupun pondok pesantren bekerjasama dengan Kementerian Agama dalam menciptakan generasi-generasi yang matang. Matang dari personalitas baik kemandirian dan kepribadian serta matang dalam aspek intelektual untuk melahirkan SDM atau tenaga kerja yang siap pakai.

Konteks yang bisa kita bersama amati yaitu bagaimana institusi pendidikan keagamaan maupun pondok pesantren berperan dalam membentuk Emotional Spiritual Quotients dalam pribadi individu. 

ESQ adalah penggabungan dari dua jenis kecerdasan yaitu Emotional Quotients dan Spiritual Quotients, ESQ juga dapat membuat pribadi lebih percaya diri dalam melakukan tindakan dimana rasa percaya diri dan membuat keputusan merupakan pokok yang umum dalam dunia kerja. Kedua kecerdasan tersebut lalu dikolaborasikan dengan tuntutan keilmuan atau studi pendidikan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Tujuannya adalah agar tercapai keseimbangan antara hubungan horizontal (hubungan antar sesama manusia) dan vertikal (hubungan manusia dan Tuhan) secara pribadi berikut dibarengi dengan keahlian (skill).

Pada hakikatnya membentuk SDM berkualitas tidak hanya mengacu kepada seperti apa saja kemampuan yang dimilikinya maupun bagaimana tingkatan intelektual seseorang, melainkan perlu dibarengi pula dengan penilaian akan bagaimana kondisi emosional dan spiritual yang dimilikinya. Dikarenakan dalam Islam, ilmu dan iman harus selaras dan saling mengisi. Ilmu tanpa iman akan sesat, iman tanpa ilmu akan hampa.

Perhelatan ini juga memiliki misi untuk memperlihatkan kepada dunia luar bahwasanya dunia pendidikan Islami yang ada di Indonesia secara kualitas tidak kalah baik dengan pendidikan di negara-negara Islam lainnya. 

Kabar baiknya institusi pendidikan Islami di Indonesia sudah cukup banyak, modern, dan tersebar segala penjuru nusantara serta telah diimplementasikan dalam berbagai jenjang dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, kemudian tidak sedikit perwakilan dari negara-negara luar telah menjadikan Indonesia sebagai destinasi untuk menuntut ilmu, tentunya hal ini perlu digaungkan dan ditingkatkan. 

Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki keunikan tersendiri dimana penduduknya yang ramah, santun, dan toleransi yang tinggi serta beragam kekayaan (suku, bahasa, budaya, dll) tidak hanya mempunyai daya tarik tetapi potensial sebagai contoh dalam menciptakan perdamaian bagi dunia.

Dalam perhelatan International Islamic Education Expo, dari beberapa stand yang Penulis kunjungi sebagai rangkaian acara Kompasiana Coverage lalui sekiranya ada 4 institusi Islami yang menarik perhatian, diantaranya :

1. Al Wafi Islamic Boarding School
WIBS merupakan sebuah institusi pendidikan Islami berlokasi di Tajurhalang, Bogor dimana membuka program pendidikan SMP dan SMA bagi putra dan putri dengan berafiliasi ke Diknas. Sehingga kurikulum yang diajarkan di Pesantren adalah penggabungan adalah penggabungan antara kurikulum Diknas, kurikulum Internasional (Madinah) dan kurikulum Pesantren, sebagaimana sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Ketua Yayasan Al Wafi Bpk. Kartiko Adi Pramono. Mereka yang mengeyam pendidikan di Al Wafi setelah lulus dapat diterima langsung di Universitas Islam yang ada di Madinah, Saudi Arabia. Kedepannya pula, WIBS berencana akan menyediakan program pendidikan SD.

2. Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah
Institusi pendidikan Islami ini dipersiapkan bagi individu-individu yang ingin memperdalam ilmu mengenai Al Qur'an baik melalui program beasiswa maupun non beasiswa. Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah berpusat di Cipinang Baru , Jakarta Timur dan telah memiliki 18 cabang tersebar di 12 kota besar di Indonesia seperti Aceh, Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogya, Lumajang, Mataram, dan lain sebagainya. mencetak generasi muda yang berilmu dan bertaqwa dengan mempelajari ilmu-ilmu agama diantaranya Al-Qur'an Al-Karim, Fiqih, Akhlaq, Tauhid, dan lain sebagainya.

3. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Buktitinggi
IAIN Buktitinggi merupakan institusi pendidikan Islami yang mendorong peningkatan SDM agar menjadi civitas akademik bermutu, baik dalam bidang administrasi pendidikan maupun pengajaran. Untuk mewujudkannya, IAIN Bukittinggi didukung oleh tenaga pengajar ahli dalam berbagai bidang, seperti pustakawan, teknologi informasi, penelitian, dan sebagainya serta sarana prasarana yang mendukung. 

Dibagi menjadi 4 Fakultas, diantaranya Fakultas Syari'ah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,  Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah. Sebagai gambaran pendidikan dari IAIN Bukittinggi dalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dimana turut pula mendidik agar lulusan mereka memiliki kemampuan untuk berwirausaha.

4. Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang
Institusi pendidikan Islami ini merupakan Islamic Boarding School dikhususkan bagi para wanita Muslimah dari tingkat Madrasah Tsanawiyah dengan akreditasi A, SMP Umum, dan Madrasah Aliyah Swasta (SMU). Perguruan Diniyyah Puteri menerapkan kurikulum QUBA (Qur'an Sunnah, Brain, Attitude), yaitu kurikulum pengembangan kurikulum 2013 dikombinasikan dengan kurikulum yang ada di Jepang dan Finlandia dimana selama 24 jam fokus pendidikan kepada pembentukan sikap dan karakter anak.

Beragam bentuk pendidikan yang bisa didapatkan, antara lain program studi ilmiah dan homestay, ragam macam ekstra kulikuler (kesenian, public speaking, karya tulis, qira'at ulkutub, organisasi, bela diri, dll), serta proyek integrasi dimana para santri diminta untuk menyelesaikan permasalahan di sebuah kota dengan menggabungkan keilmuan yang dimilikinya. Institusi pendidikan Islami ini pun berafliasi dengan beberapa universitas baik dalam maupun luar negeri.

Sekilas dari apa yang dijabarkan diatas, bahwasanya institusi pendidikan Islami maupun Ponpres kini telah bertransformasi menjadi lebih modern dengan santri-santri millenialnya, berkembang seiring tuntutan zaman untuk menghadapi tantangan akan era globalisasi kedepan. 

Namun pendidikan-pendidikan tersebut tidak sertamerta menanggalkan identitas mereka sebagaimana tanggungjawab untuk melahirkan generasi-generasi yang berkualitas dari sisi intelektual maupun keimanan dan SDM yang siap pakai dalam dunia kerja maupun wirausaha. Cikal bakal dari karakteristik bangsa Indonesia yang santun, ramah, dan memiliki toleransi yang tinggi, patut dipertahankan, diberikan dukungan, dan dikembangkan agar dunia luar tahu akan makna dari Islam sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun