Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kedewasaan Bermedsos dalam Menjaga Keutuhan Bangsa

16 Agustus 2017   10:32 Diperbarui: 16 Agustus 2017   11:25 6103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana membentuk kedewasaan pola pikir ketika menggunakan media sosial? Lingkup media sosial yang digandrungi oleh berbagai kalangan baik tua maupun muda memang menjadi tantangan sendiri dengan puluhan juta pengguna media sosial yang di Indonesia merupakan angka yang teramat besar, jadi jumlah yang besar ini perlu dipilah-pilah agar upaya membentuk kedewasaan pola pikir dapat diwujudkan dan cara penyampaian yang paling efektif adalah melalui keluarga.

Keluarga merupakan elemen terkecil dalam masyarakat yang berdiri sendiri menjadi sebuah kelompok yang umum berisikan Ayah, Ibu, dan Anak. Komposisi dari sebuah kelompok dimana potensial sebagai pengguna aktif media sosial. Membangun kedewasaan pola pikir tentu bukan suatu perkara yang mudah sekalipun seseorang sudah dapat dikatakan dewasa secara usia, namun hal tersebut tidak mustahil terwujud dengan langkah penyampaian yang tepat.

Dalam hal ini masyarakat perlu dihimbau secara berkelanjutan akan betapa pentingnya "privasi", lingkup personal yang kini mungkin telah banyak orang lupakan. Mengapa demikian? Keluarga bukanlah sebatas sebuah kata, keluarga dapat berarti suatu pencapaian maupun implementasi dari sekian banyak tanggungjawab didalamnya, dikarenakan begitu pentingnya keluarga maka selayaknya pula dijaga. Privasi bukan serta merta mengasingkan keluarga dari lingkup sosial secara nyata seperti tidak kenal tetangga maupun tidak peduli lingkungan sekitarnya, privasi bukan berarti menutup diri sepenuhnya kondisi akan bagaimana pribadi maupun keluarga, tetapi privasi yang mengartikan kemampuan dalam memilah informasi.

Prihal informasi apa yang layak dipublikasikan untuk umum dan mana yang cakupannya sebatas internal, informasi apa yang layak berbagi dan mana yang tidak, valid atau tidaknya informasi, manfaat atau mudarat informasi, dan juga memikirkan apa kiranya dampak dari setiap pilihan yang dilakukan ketika menggunakan media sosial. Bijak dalam menggunakan media sosial juga perlu ditindaklanjuti pengawasan dari internal keluarga, setiap bagian dari keluarga berperan mengawasi tindak tanduk anggota keluarga dalam ruang media sosial dengan maksud mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Sebagai gambaran kasus beberapa lalu dimana seorang anak masih dibawah umur berunjar di media sosial dan unjarannya menjadi viral hingga berbuah permasalahan. Dari kejadian tersebut bisa kita seksama lihat begitu rentannya media sosial menjadi polemik yang skalanya tidak hanya menyangkut personal bahkan massive yang melibatkan banyak individu dan menuai pro kontra bagi publik menanggapinya, hal tersebut jelas tidak menyehatkan terlebih bagi keutuhan sebuah bangsa. Inilah sebagian dari hal besar yang perlu diantisipasi, jangan sampai ketidakcakapan individu di media sosial meruncing menjadi polemik membudaya sehingga memungkinkan kerugian bagi bersama.

Kembali kemajuan teknologi tidak dapat manusia halau, apa yang manusia bisa lakukan adalah berjalan berbarengan seiring mengantisipasi dampak-dampak dari lahirnya teknologi baru yang akan datang. Menjamurnya media sosial sebuah keniscayaan yang mau tidak mau kita musti terima, tetapi bukan berarti sebagai pengguna justru kita acuh, penggunaan media sosial perlu dibarengi kedewasaan pola pikir dan bentuk kepedulian tersebut bisa kita bangun melalui keluarga. Mari jaga keutuhan bangsa dengan bijak menggunakan media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun