Apakah anda memiliki teman? Lalu berapa banyakkah teman anda? Kemudian apakah anda benar-benar mengenalnya? Ya teman adalah ilustrasi atau bagian dari setiap kehidupan manusia dimana ia hidup bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Kita mengenal teman umumnya dimulai dari kehidupan bertetangga dan menginjak bangku sekolah kanak-kanak. Disaat itu kita tahu bahwa diluar internal keluarga ada orang lain dan teman silih berganti mengiringi hidup.
Namun ada yang menarik semenjak media sosial merambah dan kian berkembang pesat, sebagai jejaring sosial yang memudahkan interaksi acapkali kita menyatakan orang yang belum dikenal sebagai teman atau dalam istilahnya teman dunia maya. Bahkan tak jarang pribadi yang dikenal melalui media sosial mampu atau dapat menggantikan teman sesungguhnya, motif ini yang sering digunakan pihak-pihak tak bertanggungjawab untuk mengelabui korbannya dalam tindak kejahatan.
Jika demikian apa arti sebenarnya dari teman dan seperti apa teman yang baik? Sejatinya seorang teman yaitu orang yang anda kenal baik tetapi bukan orang yang sembarang anda kenal, anda tahu benar latar belakangnya dan anda mengenal betul karakternya. Konseptual teman bukanlah orang yang seharusnya selalu ada (wujud) di sisi anda karena bukan itu tugasnya, begitu pun bukan orang yang hanya ada disaat maupun untuk bersenang-senang saja karena arti teman tak semurah dan semudah itu dibeli. Kemudian teman bukanlah orang yang selalu mengatakan anda benar dan menyanjung anda karena teman bukan berarti penjilat.
Teman adalah orang yang anda dapat percaya, teman adalah orang yang bisa anda ajak bertukar pikiran, teman adalah orang yang terus mensupport anda apakah disaat senang maupun duka, teman adalah orang yang berani menyatakan kesalahan anda dan juga memberitahukan (memberi nasehat) anda mana yang benar. Teman memiliki banyak arti tergantung sebesar apa anda menghargainya, pada intinya semakin eratnya hubungan jalinan antara manusia maka tingkat rasa percaya pun ikut meningkat namun perlu diingat bahwa tingginya rasa percaya jangan dibalas dengan pengkhianatan karena dapat menimbulkan kecewa maupun dendam yang sulit terobati.
Lalu bagaimana membedakan teman yang baik dan buruk? Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Manusia memang mahluk sosial sebagaimana manusia mustahil hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, akan tetapi dalam konteks hubungan antara manusia dengan manusia pun kita dianjurkan memilih mana yang kiranya manusia yang benar-benar baik dan mana yang buruk karena bergaul dengan yang baik akan membawa kebaikan sedangkan bergaul dengan yang buruk akan membawa celaka. Teman bukan berarti hanya mengenai diri kita pribadi, tetapi juga menyangkut bagaimana diri pribadi bersikap ke manusia lain. Pertanyaannya apakah anda sudah menjadi teman yang baik? Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H