Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

IndonesiaX, Oase Kaya Ilmu Bagi Indonesia

23 Desember 2015   09:43 Diperbarui: 23 Desember 2015   23:57 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai pendidikan merupakan hal yang masih menjadi perhatian dan keprihatinan bagi bangsa Indonesia, sebagaimana apa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada alenia ke-4 dimana Penulis kutip "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial...". Pendidikan seolah menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan diliputi berbagai bentuk permasalahan yang terjadi, padahal bangsa Indonesia sekarang ini telah berumur 70 tahun merdeka.

Hingga kini pendidikan di Indonesia masih saja berkecamuk, salah satunya dengan permasalahan tidak meratanya penyebaran pendidikan dimana pendidikan yang berkualitas hanya didapat di kota-kota besar contohlah kota Metropolitan Jakarta. Baik sekolah dan universitas menjamur disekelilingnya sehingga menyebabkan terjadinya exodus besar-besaran dari luar daerah guna menimba ilmu. Alhasil mereka asyik belajar, setelah itu mengadu nasib dan kemudian berhasil namun mereka tidak kembali untuk membangun dan mengembangkan daerah asalnya.

Tidak hanya itu, permasalahan lain pun seperti sedang mengantri diantaranya masih kurangnya tenaga pengajar di Indonesia, nasib dan masa depan para tenaga pengajarnya, kualitas tenaga pengajarnya, mutu pendidikan yang diajarkan, kualitas aparatur pendidikannya, sarana dan prasarana pendidikan, sampai dengan besaran biaya yang harus digelontorkan guna menebus pendidikan yang layak, dan lain-lain sebagainya. Pendidikan di Indonesia bagaikan benang kusut yang begitu lama untuk diuraikan bahkan dengan kata, rasa-rasanya jika membahas lebih lanjut maka artikel ini kurang layak tempatnya.

Dalam Kompasiana Coverage bertajuk "Digitalisasi dan Dunia Pendidikan" yang diadakan pada hari Selasa (22/12/2015) bertepatan dengan hari Ibu, bertempat di Gedung The East di lingkar Mega Kuningan Jakarta Selatan. Penulis menjadi salah satu peserta yang ikut dalam acara Kompasiana kali ini, secara bersamaan IndonesiaX selaku pihak pengundang juga sedang ada sesi syuting dalam program acara talk show favorit pemirsa yang NET. TV tayangkan yaitu Sarah Sechan.

Bagi Penulis pada saat kemarin itu bukan saja merupakan suatu moment yang menarik dan menginspirasi dimana selain ilmu dan informasi yang didapat dari nara sumber serta berkesempatan melihat secara langsung sebagian "dapur produksi" NET. TV, namun juga mengingatkan Penulis ketika pertama kali mengunjungi gedung tersebut untuk proses psikotest sebuah perusahaan disana. Sesampainya di lokasi kami dijamu oleh perwakilan NET. TV dan diarahkan ke tempat tunggu dan ternyata tidak hanya para blogger Kompasiana saja yang diundang, beberapa teman blogger lainnya pun turut serta guna meliput kegiatan ini.

Selang berapa lama setelah proses syuting selesai, kami semua pun bergerak menuju tempat meeting yang berada satu lantai diatasnya. Diantara nara sumber yang hadir yaitu Ibu Lucyanna Pandjaitan M. (Presiden Direktur & CEO IndonesiaX), Bpk. Dean Jay Mathew (Direktur & COO IndonesiaX), Bpk. Prof. Rhenald Kasali Ph. D (Wakil Ketua Dewan Penasihat IndonesiaX), dan Bpk. Rahmat Edi Irawan (Kepala Layanan Produksi NET. & Instruktur di IndonesiaX) serta Ibu Aditya Wardani (Public Relations Head NET. & selaku asisten pengajar di IndonesiaX).

Mengawali kegiatan ini Dean Jay Mathew menjelaskan latar belakang asal muasal IndonesiaX dimana pada tahun 2012 Harvard University dan MIT bekerjasama membuat sebuah teknologi "Learning Management System" yang jejak ini dilakukan oleh beberapa negara seperti Cina, Perancis, Spanyol, dan Meksiko yang ikut pula sukses dalam mengembangkan metode "online education books and massive course learning" (E-Learning). Dean optimis bahwa metode ini akan berhasil pula diterapkan di Indonesia dan memiliki peluang besar dengan bertambahnya pengguna pada IndonesiaX.

Menanggapi apa yang Dean utarakan sebelumnya, Prof. Rhenald Kasali Ph. D mengatakan bahwa ada perubahan mendasar pertama dalam cara orang belajar diantaranya dunia kini tidak lagi menitikberatkan pada gelar dan orang dapat meracik sendiri masa depannya sesuai dengan ilmu yang diminati tanpa harus meraih gelar dengan adanya kemudahan-kemudahan yang metode online education books and massive course learning tawarkan seperti aplikasi mudah dengan hanya melakukan registrasi, tanpa syarat berbelit-belit, biaya murah, tidak menghabiskan waktu, dan materi yang mudah dipelajari.

Kemudian perubahan mendasar kedua yaitu kita hidup dalam peradaban kamera dimana orang diukur dari keterampilan memanfaatkan kamera dan kamera dapat digunakan untuk sarana pendidikan. Yang ketiga metode ini memungkinkan terjadinya perubahan physical place (ruang kelas) kepada cyber space dimana dapat menjangkau ribuan orang dalam waktu bersamaan. Keterbatasan yang terjadi pada dunia pendidikan dimana pengajar maupun siswa harus berada disatu tempat untuk proses belajar pun tidak lagi menjadi persoalan karena orang kini dapat mudah mengaksesnya dari mana dan kapan saja. Beliau pun berpesan bahwa selaku pengajar perlu memperbaiki metode belajar sehingga bagaimana membuat atmosfer belajar selain bermanfaat tetapi juga menarik untuk disimak oleh pelajar.

Sedangkan Rahmat Edi Irawan selaku instruktur di IndonesiaX menyadari bahwa era telah berubah menuju era digital dan mengisahkan beberapa perusahaan yang sukses di era digital seperti Uber dan BnB. Kemudian ia pun concern terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai kekuatan dari setiap lini perusahaan termasuk bagi NET TV, sebagaimana konsep atau strategi "in house production" yang NET. TV terapkan maka perlu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimilikinya. Ia menanggapi bahwa terjadi kesenjangan antara pendidikan praktis dengan apa yang dibutuhkan di lapangan, dengan hadirnya IndonesiaX merupakan terobosan untuk dapat menyebarkan ilmu yang dimiliki sehingga tercapai SDM yang siap pakai.

Sekilas apa yang diatas merupakan potongan dari materi kegiatan Kompasiana Coverage kemarin. Tidak bisa disangkal bahwa benar kita kini masuk dalam era digital, era dimana menawarkan banyak perubahan tidak terkecuali dunia pendidikan layaknya kehadiran IndonesiaX. Namun sangat disayangkan bahwa sebagian besar dari kita masih menerapkan pola pikir lama dimana pendidikan formal diatas segala-segalanya dimana umumnya kita berpikiran bahwa gelar yang diraih melalui pendidikan formal menjadikan garansi masa depan yang cerah padahal belumlah pasti dan kita seolah mengacuhkan bahwa banyak juga tokoh-tokoh ternama yang sukses tanpa melalui jenjang pendidikan formal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun