Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Serial Televisi : Gotham

15 November 2015   20:06 Diperbarui: 15 November 2015   20:18 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Film-film bertemakan superhero buatan negeri Paman Sam tampaknya saat ini sedang digandrungi sekali di seluruh dunia, antusiasme yang besar begitu kental mengingat tokoh karakter yang lahir dari komik berkembang menjadi serial animasi maka seiring kemajuan teknologi perfilman kini semakin tampak nyata. Sebagai contoh film project Avengers yang memperkenalkan sebagian tokoh ternama superhero Marvel seperti Ironman, Thor, Hulk, Captain America, serta tokoh lainnya selama project tersebut berlangsung. Seolah tidak mau kalah DC Comic pun sedang mempersiapkan project Justice League, diprakarsai oleh dua dedengkotnya yaitu sosok Batman dan Superman yang begitu melegenda, diprediksi project ini mampu mengimbangi pamor yang lebih dahulu The Avengers dapatkan. Tidak jadi persoalan manakah yang lebih bagus diantara keduanya dikarenakan masing-masing memiliki segmen penggemarnya dan dengan hadirnya superhero ini ke layar lebar merupakan kabar yang menggembirakan. Sebelum melanjutkan artikel ini, Penulis tidak ingin mengaitkannya bahasan materi dengan perfilman nasional maupun kualitas mutu tayangan pertelevisian di Indonesia.

Raihan kesuksesan dari penayangan film tokoh-tokoh superhero di layar lebar seperti membuka peluang untuk menghidupkan kembali tokoh-tokoh superhero lainnya melalui serial televisi layaknya pada masa golden eranya, anda mungkin ingat serial televisi jadul seperti The Incridible Hulk, Batman and Robin, Wonder Woman, The Flash, Superman, dan beberapa lainnya yang sempat menjadi favorit tontonan pemirsa. Mengingat baik Marvel dan DC memiliki segudang superhero, dipilihlah beberapa kandidat tokoh yang layak tayang dalam serial televisi antara lain Daredevil (mulai tayang 2015), Arrow (mulai tayang 2012), The Flash (mulai tayang 2014), Agent of SHIELD (mulai tayang 2013), dan salah satu yang Penulis akan bahas sekarang yaitu Gotham (mulai tayang 2014). Tak seperti serial televisi sebelumnya yang fokus mengisahkan pertualangan superhero dimaksud, namun kehadiran serial televisi ini sebagai pelengkap jalan cerita dari apa yang ditampilkan di layar lebar.

Sebagai catatan Penulis berikan bahwa serial televisi Gotham mengandung konten dewasa (didominasi unsur kekerasan), bagi siapa yang menontonnya kiranya harus mampu bersikap dewasa bahwa serial televisi ini hanyalah hiburan semata dan tidak untuk dipraktekkan serta apabila mereka yang dibawah umur maka harus disertai bimbingan orang tua.

Serial Televisi Gotham menceritakan kisah dibalik superhero Batman yang ada dalam pribadi Bruce Wayne, berdasarkan cerita Batman bahwa pada semasa kecil Bruce Wayne menjadi yatim piatu disebabkan oleh tindak kejahatan yang menewaskan kedua orang tuanya yaitu Thomas dan Martha Wayne. Pada saat mereka bertiga selesai menonton pertunjukan dan hendak pulang, didalam perjalanan di sebuah lorong kumuh disergap oleh penjahat yang ingin merampas harta yang dimiliki. Namun entah mengapa setelah menguasai harta, tanpa basa basi penjahat tersebut menembakkan senjata api yang ditodongkan ke orang tua Bruce yang seketika tewas ditempat dan menyisakan seorang Bruce yang masih anak-anak.

Awal kejadian tersebut menjadikan kisah mula serial televisi ini dimana Bruce Wayne tumbuh dan berkembang serta kedekatannya dengan (komisioner) James Gordon (Benjamin McKenzie - menjadi main story serial televisi ini) yang ketika itu sebagai detektif kawakan bersama rekannya Harvey Bullock (Donal Logue) yang ditugaskan menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. Akan tetapi rasa penasaran dari serial televisi ini tidaklah sampai disana saja, bumbu cerita mengejutkan ditambahkan dimana  Selina "Cat" Kyle (Camren Bicondova) yang juga masih kanak-kanak pada saat kejadian menyaksikan peristiwa penembakan dan mengetahui seperti apa wujud pelaku.

Di era sebelum hadirnya superhero Batman, Gotham ditampilkan sebagai kota metropolitan dimana kesenjangan sosial terjadi yang memicu berbagai macam tindak kejahatan dan melahirkan tokoh-tokoh penjahat bebuyutan Batman seperti Penguin, Poison Ivy, Riddler, dan lain-lain sebagainya. Tindak korupsi pun merajalela dimana tidak hanya polisi hingga tokoh politisi ditunggangi oleh kedua mafia berkuasa yang saling berbagi wilayah yaitu Carmine "Don" Falcone (John doman) dan Salvatore Maroni (David Zayas). Carut marut yang terjadi justru menyebabkan aksi main hakim sendiri sebagai gambaran rasa muak masyarakat, Gotham selayaknya sebuah kota gelap dan kelam yang terus dibayangi masalah. Serial televisi ini dipenuhi intrik disetiap tokoh karakter apakah itu James Gordon dimana terjadi polemik antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya, Don Falcone dengan polemik yang melibatkan Penguin (Robin Taylor) dan Fish Mooney (Jada Pingket Smith), begitu pun kisah kehidupan Bruce Wayne (David Mazouz) sepeninggalan orang tuanya yang dididik oleh butler kepercayaannya Alfred J. Pennyworth (Sean Pertwee).

Gotham yang kini menjalani season kedua setiap serinya memberikan cerita dan kesan tersendiri, tokoh-tokoh yang ada di serial ini pun diperankan dengan sangat baik sehingga tidak mengherankan respon baik ditujukan kepadanya. Semenarik cerita yang dibawakan serial televisi ini alangkah sayang jika anda lewatkan, tentunya akan menambah rasa penasaran anda hal apa yang melatarbelakangi tewasnya Thomas dan Martha Wayne. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih dan selamat menonton.

---

Sumber gambar: hollywoodreporter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun