"Masa depan tidak seorang pun manusia tahu" kalimat yang tertanam dibenak Penulis bahwa seberat apapun kehidupan bahwa masih tersisa seberkas harapan untuk meraih kesuksesan, kunci kesuksesan itu adalah dengan cara berusaha tidak kenal lelah dan pantang menyerah serta kesuksesan dapat datang darimana saja disertai dengan doa. Tak ayal semenjak lulus kuliah kiranya tidak pernah terbayangkan bagi Penulis bahwa dunia pekerjaan begitu sengitnya akan persaingan, bayang-bayang setelah kuliah langsung mendapatkan pekerjaan yang layak pun perlahan sirna oleh ganasnya waktu yang mengikis sedikit demi sedikit semangat dalam diri.
Secercah harapan walau tidak seindah apa yang Penulis bayangkan datang menghampiri dan Penulis jalani dengan sungguh-sungguh, pekerjaan yang mungkin bagi sebagian kalangan orang dinilai hina namun bagi diri Penulis begitu membekas dikarenakan penuh dengan cerita, pengalaman, dan kaya ilmu. Namun kesemua itu tak berlangsung lama, terlalu banyak polemik dan intrik membuat Penulis memutuskan untuk hengkang mencari pekerjaan yang lain.
Singkat cerita tidak banyak tempat yang Penulis singgahi dan kiranya Penulis tidak pernah mampu bertahan lama di sebuah tempat, gambaran dunia pekerjaan bagi Penulis seperti hidup dalam kekangan (tidak bebas) dan ide sebagai pekerja (karyawan) atau bawahan tidak pernah didengarkan. Ketika banyak kerabat sudah lebih dahulu bahkan bertolak jauh mengarungi kehidupan lebih lanjut, hingga kini Penulis seolah stuck berusaha mengungkap apa yang Allah rencanakan.
Menulis di Kompasiana mungkin menjadi aktivitas yang kembali rutin Penulis lakukan, keputusan tersebut Penulis buat pada akhir 2014 untuk lebih fokus menulis dan aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh Kompasiana. Entah bagaimana disinilah Penulis seperti memiliki kebebasan dan mengeluarkan ide-ide (berkreasi) berupa tulisan, namun seperti ada yang mengganjal apakah rezeki yang diharapkan akan Penulis temukan disini?
Bergabung dalam blog keroyokan seperti Kompasiana sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk meraih kesuksesan, anda bisa bayangkan ratusan ribu anggota banyaknya dengan ragam latar belakang dari sepersekian kiranya mungkin memiliki sesuatu yang anda cari untuk mencapai apa yang anda cita-citakan. Akan tetapi kesemua itu kembali kepada pada diri pribadi sebagaimana pertanyaan yang selalu menghampiri Penulis yaitu "sampai kapan?".
Walau apa yang menjadi keputusan pribadi menjadi tanggungan personal tak dapat dipungkiri kita hidup dikelilingi oleh orang-orang yang kita cintai dan perduli terhadap masa depan pribadi, keperdulian mereka terhadap diri pribadi seolah menjadi bentuk kekhawatiran atau ganjanlan di hati akankah masa depan yang pribadi harapkan benar-benar ada.
Dibalik setiap keputusan yang pribadi buat pasti ada konsekuensi yang kita terima dan umumnya keputusan untuk menemukan yang terbaik adalah "waktu", oleh karena itu janganlah pernah putus harapan. Kesuksesan dapat datang darimana saja dan bisa saja dengan cara menulis. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H