Penulis sebagai pengguna Smartphone Mi dalam hitungan bulan dapat dibilang masih baru, selain ketertarikan kepada dunia teknologi cukup tinggi mungkin sudah menjadi tipikal pribadi ingin mengetahui dan mencari serta menggali apa saja informasi yang Penulis rasa menarik. Seperti diketahui bahwa produk Mi (Xiaomi) tidak seperti apa dikira oleh Penulis sebelumnya bahwa diluar lingkup Indonesia produk Mi mulai merambah pasar global, seperti LED, Water purifier , dan perangkat lainnya. Produsen ini yang mulai mengepakkan sayapnya sampai-sampai diberikan julukan Apple dari Tiongkok dikarenakan cikal bakal berikut visi dan misi mereka hampir serupa. Hanya saja kiprah produsen ini di Indonesia belum terlalu diminati, mungkin hal tersebut disebabkan antipati masyarakat terhadap produk asal negeri Tiongkok yang masih dipertanyakan kualitasnya dan juga himpunan persepsi miring yang terus mengiringinya. Jujur dari apa yang Penulis amati dan cari tahu Mi belumlah dapat disandingkan dengan produsen besar yang lebih dahulu ketimbang mereka apalagi sekaliber Apple, dikarenakan apa maka itu akan menjadi pembahasan di materi di artikel-artikel Penulis lainnya. Namun yang pasti apa yang Penulis dapat sampaikan Mi harus memperbaiki Quality Control produknya karena untuk lingkup Smartphone saja, kasus cacat produk tidak jarang ditemui dan menyangkut QC merupakan harga mati yang wajib diperbaiki oleh setiap produsen manapun demi membangun persepsi baik kepada konsumen terhadap perusahaannya.
Kemudian apa saja yang disertakan oleh perangkat Mi Macro Lens ini? Mi identik dengan kesederhanaanya baik tampilan berikut paket penjualan yang minimalis. Apa yang anda dapatkan hanyalah sebuah kotak berdimensi kecil yang menjadi tempatnya, sebuah Mi Macro Lens, sebuah rubber sebagai tempat Mi Macro Lens, sebuah pouch hitam kecil, dua buah adapter guna mengaplikasikan Mi Macro Lens ke kamera, dua buah double tap untuk menggantikan perekat pada adapter jika sudah tidak lengket lagi. Dengan paket yang minimalis tersebut wajar apabila harganya relatif terjangkau, akan tetapi kualitas yang dihasilkannya tidak bisa diragukan walau spesifikasi dari kamera perangkat menjadi peran utama untuk menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik lagi.
Mungkin dikarenakan masih mencoba maka sedikit akan bingung objek apa yang ingin ditangkap, alhasil lalat yang sedang hinggap di sebuah tanaman di halaman rumah dan gerombolan semut merah kecil yang kumpul bareng di dapur menjadi objek foto. Untuk mengambil gambar makro terbilang sulit karena sedikit saja getaran maka kamera kehilangan fokus hingga memburamkan objek dan Penulis harus beberapa kali mengambil gambar untuk mendapatkan hasil yang kiranya mencukupi. Dari sedikit percobaan tadi tersebut, Penulis menyimpulkan Mi Macro Lens ini merupakan perangkat tambahan yang dapat menyenangkan. Tampaknya Mi benar-benar memperhatikan apa keinginan pengguna tak terbatas pada teknologi namun juga lingkup fotografi makro, dengan adanya perangkat ini kreativitas fotografi menggunakan perangkat layaknya Smartphone sekiranya dapat lebih dieksplorasi lagi. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H