Mohon tunggu...
Hendricus Widi Yuli Handito
Hendricus Widi Yuli Handito Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kota kuliner nusantara

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Desa Wisata Kasongan: Surga bagi Kolektor Gerabah Antik

7 Mei 2014   23:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:45 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 1971 menjadi tonggak bangkitnya usaha kerajinan gerabah di Kasongan Bantul. Seorang seniman besar Kota Jogja, Sapto Hudoyo, membina masyarakat di Kasongan yang notabene bekerja serabutan untuk mengembangkan seni olah gerabah di daerah mereka. Gerabah yang sebelumnya diremehkan keberadaannya menjelma sebuah seni yang tidak membosankan, dinamis, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Lambat laun, keramik Kasongan mulai dikembangkan dalam skala besar pada 1980an oleh Sahid Keramik. SENTRA INDUSTRI KERAMIK Kasongan menarik perhatian para kolektor seni di tanah air. Jika Santap Mania mengunjungi sentra gerabah Kasongan yang terletak di Desa Bangunjiwo, Anda akan disuguhi berbagai produk unggulannya seperti keramik guci, air mancur, loro blonyo, patung Buddha, terra cotta, dan lain lain. Keunikan produk di sini ialah tahap akhir pembuatannya memakai bahan alami yang memakai cat sebagai media sentuhan akhir. Ini yang membuat guci Kasongan relatif lebih awet dan jadi incaran wisatawan dalam dan luar negeri. Selain itu, pilihan warna dan motifnya juga mencerminkan jika kerajinan gerabah di Kasongan bercitarasa tinggi. Perkembangan zaman pun menuntut guci Kasongan bermetamorfosis untuk dilakukan finishing lewat aksen mewah dan moderen. Mozaik berupa potongan keramik kecil kecil menambah kesan elok dari seni kerajinan tangan ini. Sentuhan mewah, glamor, dan kontemporer juga ditampilkan di sini dengan membuat guci klasik. Penampilannya yang menarik membuat harganya melonjak pantas untuk dijadikan hiasan rumah Anda.

sumber gambar: nitaangel.wordpress.com

PATUNG ARTISTIK Di tangan seniman Jogja, patung sebagai kerajinan seni tampak hidup dan menyemarakkan taman atau rumah Anda. Patung Semar dan Punakawan, Buddha, atau macam binatang bisa jadi pilihan. Namun yang paling menarik adalah patung sepasang kekasih “loro blonyo” dan wuwung semacam hiasan atap rumah yang jadi favorit wisatawan. Coraknya sangat berseni dan berkelas. HARGA yang MURAH Harga gerabah di Kasongan tergantung tingkat kesulitan produksinya dan besar kecilnya keramik antara lima ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Keramik paling murah berupa souvenir tempat pensil, asbak, wadah lilin, dan patung mini. Sebagai tip mendapatkan harga yang murah, Anda bisa menawar keramik yang Anda sukai pada penjual di Desa Wisata Kasongan. Mainkan keterampilan Anda menawar hingga dapat harga yang memuaskan Anda! JALAN ke KASONGAN Untuk mencapai Desa Wisata Kasongan, Anda dari pusat Kota Jogja bisa berkendara sejauh 8-10 km. Start dimulai dari Pojok Benteng Kulon ke Selatan menuju Jalan Bantul. Nikmatilah perjalanan Anda karena panorama ke Kasongan cukup menghibur hingga Anda menemui gapura Desa Kasongan. Ikuti arah yang tertera di plang hingga Anda sampai di lokasi. Cukup mudah bukan, Santap Mania? Segera luncurkan diri Anda dan kerabat ke Desa Wisata juga nikmati kuliner Jogja di sekitar Kasongan yang sedap punya! Salam wisata dan santap kuliner Jogja! Peta lokasi ada disini Nikmati ulasan wisata jalan-jalan & kuliner Jogja hanya di santapjogja.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun