Analisis Framing Text Berita m.harianjogja.com
Terdapat 2 judul pembahasan dalam berita m.harianjogja.com yaitu “DIY Dilanda Gerah dan Panas, Ini Penjelasan BMKG” dan “Gelombang Tinggi di DIY Bakal Menurun Beberapa Hari Ke Depan, Ini Kata BMKG”.
Dalam berita pertama dijelaskan bahwa Cuaca DIY terasa lebih gerah dan panas akibat dampak dari siklon tropis Darian, karena saat ini di wilayah Samudera Hindia, Barat Daya Bangka sedang terjadi siklon tropis Darian. Dampak lain yang ditimbulkan dengan adanya siklon tropis ini adalah menyebabkan gelombang tinggi. Arah gerakan ke Barat Daya dengan kecepatan 2 knot bergerak menjauhi Wilayah Indonesia.
Dengan pusat kecepatan mencapai 75 knot dan tekanan udara mencapai 962 hPa. Menurutnya fenomena siklon tropis Darian ini memberikan dampak penyusutan suplai uap air ke wilayah DIY. Sedangkan dalam berita kedua dijelaskan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta mewaspadai potensi gelombang tinggi akibat pola tekanan tinggi di sebelah barat daya Australia. Potensi gelombang tinggi tersebut mengalami penurunan beberapa hari ke depan.
Belasan lapak pedagang di bibir Pantai Somandeng dan Pulangsyawal di Kabupaten Gunung Kidul, DIY, mengalami kerusakan ringan hingga sedang akibat dihantam gelombang laut dengan ketinggian antara tiga sampai lima meter. Dari kedua berita tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kedua berita tersebut sama-sama menjelaskan tentang dampak negatif dari tekanan udara yaitu terjadi gerah dan panas serta gelombang tinggi.
Analisis Framing Text Berita jogja.tribunnews.com
Ada 2 judul yang diambil dari berita jogja.tribunnews.com yang akan dibahas yaitu “Suhu Udara di DIY Terasa Panas Meski Masih Musim Hujan, Ini Penjelasan BMKG” dan “BMKG DIY Prediksi Potensi Cuaca Ekstrim Terjadi Pada 8-10 November 2022”. Dalam berita pertama dijelaskan bahwa suhu tertinggi tercatat di stasiun Meteorologi YIA adalah 31,3° dan yang terendah adalah 24,0°.
Sementara, untuk kelembaban tertinggi 97% dan terendah 65% untuk arah angin masih dominan dari arah Barat Daya hingga Barat dengan kecepatan 38 Km/jam.
Maka dari itu yang mempengaruhi berkurangnya intensitas hujan dan meningkatkan suhu di DIY untuk beberapa hari ini disebabkan ada pola tekanan rendah di barat Sumatera, barat daya Jawa serta di utara Kalimantan yang menyebabkan pola angin di wilayah DIY menjadi Diwergen (menyebar), sehingga mengurangi massa uap air hujan di wilayah DIY.
Sedangkan berita kedua dijelaskan bahwa anomali suhu muka laut harian maupun mingguan di sekitar perairan Jawa terpantau positif yakni +0.5 s/d +2.5 derajat celsius, Indeks ENSO di Nino 3,4 bernilai – 0.75 dan Indeks IOD bernilai -0.54 yang berarti signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia.