Mohon tunggu...
Santa Grace
Santa Grace Mohon Tunggu... Freelance -

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Regencymi", Energi Positif dari Tiga Ekor Anjing

15 Agustus 2018   23:54 Diperbarui: 16 Agustus 2018   20:10 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai energi positif, yang pertama kali terlintas di benak saya adalah interaksi saya dengan ketiga ekor anjing saya. Mereka adalah Regen, Nancy dan Milky. Regen merupakan anjing mongreal yang saya dapatkan cuma-cuma dari kerabat yang berkerja di perternakan. Sementara Nancy adalah anjing liar yang memiliki fisik seperti anjing-anjing ras yaitu berbulu medium dan tebal. 

Ayah saya membawa pulang Nancy dari pabrik tempat ia bekerja. Katanya Nancy kecil sering mendapatkan penyiksaan ketika berada di kawasan pabrik. Alasannya sepele, Nancy mengacak-acak tempat sampah untuk mencari makanan dan petugas pabrik tidak menyukai hal itu. Terakhir ada Milky, anjing super berisik, anak dari Regen dan Nancy.

Jujur saja, sebelum memiliki anjing saya sering kali merasa kesepian. Hal ini karena diri saya yang selalu kesulitan untuk bersosialisasi dengan orang baru. Sifat saya yang mudah marah juga menambah sedikitnya orang-orang yang mau berurusan dengan saya. 

Keberadaan Regencymi-lah, julukan saya untuk ketiga anjing saya, yang perlahan-lahan merubah hidup dan sifat saya meskipun tidak 100% berhasil. Memang sudah banyak studi yang membahas mengenai energi positif yang bisa disalurkan anjing kepada manusia. Terlepas dari studi itu, disini saya hanya ingin membagikan kisah saya. Kisah yang saya alami secara pribadi setelah kehadiran Regencymi di kehidupan saya yang sederhana ini.

dokpri
dokpri
  • Berkurangnya rasa sepi.

Ini adalah energi positif pertama yang saya rasakan. Kehadiran mereka bertiga dengan karakternya masing-masing mampu membuat saya untuk tersenyum. Apalagi ketika saya kembali ke rumah setelah pulang kuliah. 

Sambutan yang mereka berikan begitu menyentuh hati saya. Mereka melompat, menjilat, berlarian, dan menyerbu tubuh saya seolah-olah saya adalah sosok yang paling mereka rindukan. 

Jujur, belum pernah ada manusia manapun yang pernah menyambut kedatangan saya dengan sebegitu antusiasnya, meskipun itu orang-orang terdekat saya sendiri. Sambutan yang demikian membuat saya selalu merasa senang karena saya tau, sebagaimana pun hal buruk yang terjadi kepada saya di luar rumah, akan selalu ada Regencymi yang menanti kedatangan saya untuk memberikan sambutan terbaik mereka.

dokpri
dokpri
  • Saya belajar untuk tidak mudah marah.

Masalah kotoran dan merusak barang atau menggigit barang-barang saya adalah hal yang paling sering membuat saya emosi pada awalnya. Apalagi ketika Regencymi masih menjadi anak-anak anjing (puppy) yang gemar menggigit. Tidak terhitung berapa banyak barang yang rusak karena ulah mereka. Mulai dari sepatu, puluhan pulpen, sofa, baju dan lainnya. Ditambah lagi dengan masalah kotoran, karena memang saya belum mampu mengajari mereka untuk buang air di toilet.

Pada awalnya, emosi saya terpancing dan saya tidak segan-segan untuk memukul mereka. Namun, lama kelamaan saya menyadari bahwa tindakan mereka yang sembarangan buang kotoran bukan salah mereka tetapi saya sebagai pemiliknya. 

Perlahan-lahan saya pun mencari cara agar masalah kotoran tidak lagi menjadi masalah. Sementara mengenai gigit-menggigit barang, saya menganggap hal tersebut lumrah dilakukan para puppies karena mereka sedang dalam masa pertumbuhan gigi. 

Hal lain yang mendukung saya untuk memaklum tindakan ketiganya adalah ketiganya yang tetap datang dan menemani saya meskipun sudah dihukum. Seolah mengatakan bahwa mereka tetap menyayangi saya meskipun saya bersikap buruk pada mereka. 

Kasih yang mereka tunjukkan inilah yang kemudian merubah cara pandang saya. Bahkan tanpa sadar terbawa  untuk aspek kehidupan lainnya. Pernah saya merasa kesal akan suatu hal, seakan-akan ingin melakukan sesuatu yang buruk untuk melampiaskannya. Tetapi hal tersebut tidak saya lakukan karena Regencymi sudah terlebih dahulu mengajari saya untuk mengontrol emosi.

dokpri
dokpri
  • Saya belajar untuk bertanggung jawab terhadap mereka.

Boleh dibilang, saya adalah seseorang yang paling bertanggung jawab atas mereka. Mulai dari memberi makan, memandikan, dan membersihkan kotorannya. Bahkan untuk bermain pun saya menemani mereka. 

Anggota keluarga yang lain tidak ada yang seperti itu. Terkadang mereka hanya ingin 'enak' saja yaitu menemani bermain, lalu ditinggalkan dan diabaikan ketika bosan. Sempat saya merasa kesal dan marah karena dulu ketika masih puppies, ketiganya begitu dicintai. Maklumlah, anjing puppy 'kan imut dan lucu-lucu. Ketika dewasa (umur 4 tahunan) jelas sudah tidak lucu lagi.

Saya teringat komitmen yang dulu sempat terlontar untuk merawat mereka bersama sampai mereka mati secara alamiah. Komitmen yang sekarang sudah tidak saya lihat lagi di anggota keluarga yang lain. 

Malah pernah, ketiganya ingin dibuang karena sudah tidak suka lagi. Hal yang benar-benar konyol buat saya. Anjing adalah makhluk hidup yang harus dirawat dan dikasihi bukan benda yang saat tidak dibutuhkan atau disukai tinggal dibuang. 

Pada saat itu, saya sangat marah. Semua kenangan manis di masa dulu seakan menguap begitu saja. Seperti tak pernah terjadi. Setelah drama selama hampir satu bulan, akhirnya ayah saya luluh hati dan mengijinkan anjing saya kembali ke rumah dengan syarat ia sudah tidak mau perduli lagi. Saya yang kemudian mengurusinya. Saya tetap ingin berpegang pada komitmen awal saya. Komitmen untuk diri saya sendiri, merawat mereka sampai mati.

dokpri
dokpri
  • Saya merasa aman dan terlindungi

Mungkin bagi kalian, ini hal yang konyol tapi bagi saya termasuk salah satu energi positif yang diberikan Regencymi. Singkatnya, saya adalah orang yang suka membaca cerita horor tetapi juga mudah terbayang-bayang setelah membacanya. Untuk mengantisipasinya, saya cenderung memilih cerita horor luar negeri, seperti Eropa, Jepang dan sejenisnya. Alasannya sungguh konyol.

Mereka berada di jauh dari Indonesia, jadi tidak mungkin mereka datang ke Indonesia untuk menghantui saya. Seandainya pun mereka terbang ke Indonesia untuk menghantui saya, saya percaya ketika tiba di Indonesia mereka pasti dihadang oleh hantu-hantu lokal agar hantu-hantu lokal tetap menjadi primadona di negeri sendiri. Sungguh konyol bukan? Hahaha.. 

Nah, seandainya lagi hantu- hantu lokal tidak berhasil menghalangi mereka, maka ada anjing-anjing saya yang akan memberikan saya peringatan untuk kemudian bersiap kabur. Sungguh pemikiran yang luar biasa!

Berbeda dengan hantu, bersama Regencymi saya pun merasa aman akan gangguan manusia-manusia jahat, seperti perampok. Ya, saya percaya anjing-anjing saya akan melindungi saya dari serangan manusia-manusia itu sehingga berada sendirian di rumah pun tidak masalah bagi saya.

dokpri
dokpri
  • Sarana untuk melepas stress

Inilah energi positif yang paling saya rasakan. Ketika suatu keadaan saya rasa tidak menyenangkan, ketika bahkan saya ingin menangis karena keadaan, kehadiran Regencymi-lah yang 'menyembuhkan' luka hati saya. 

Mereka datang menghampiri saya. Tidur didekat saya, membiarkan saya untuk memeluk mereka sembari menceritakan masalah saya kepada mereka. Tak jarang mereka mengambil mainan mereka dan mengajak saya bermain. Perlahan-lahan saya pun melupakan masalah saya dan hati saya kembali tenang.

Kurang lebih itulah 5 energi positif yang saya rasakan ketika saya bersama mereka. Memang benar kutipan anonim yang pernah saya baca.

"Terapi terbaik saya memiliki empat kaki"

Empat kaki yang merujuk secara khusus kepada hewan anjing. Hewan yang bagi saya adalah pendamping, penyembuh, pemaaf dan sahabat saya.

Bukan hal aneh ketika juga ada yang mengatakan...

"Semakin saya mengenal manusia, semakin saya mempercayai anjing-anjing saya"

Ya, betul. Manusia sangat mungkin membuat saya kecewa, tetapi anjing-anjing saya adalah mereka yang akan membantu menyembuhkan saya. Membuat saya tidak lagi merasa kecewa. Mengembalikan keceriaan hati saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun