Patjar Merah, sebuah nama yang berasal dari tokoh utama dalam novel karya Matu Mona yang berjudul "Patjar Merah Indonesia"
Tokoh Patjar Merah dalam novel tersebut diduga terinspirasi dari sosok salah satu Bapak Republic Indonesia , Tan Malaka. Ia adalah sosok pejuang dengan pemikiran yang menjadi acuan atau inspirasi bagi banyak tokoh bangsa Indonesia lainnya, termasuk Bung Karno.
Tan Malaka yang bernama lengkap Ibrahim Datuk Sutan Malaka -- Nama asli Ibrahim, sedangkan Datuk Sutan Malaka adalah gelar adatnya, disebut sebagai salah satu tokoh peletak dasar-dasar kebangsaan karena selain memiliki banyak pemikiran yang menarik tentang konsep kebangsaan, ia juga berkontribusi kepada gagasan kebangsaaan di Indonesia.
Tan Malaka pun percaya bahwa yang bisa membebaskan sebuah bangsa dari keterbelungguan (baca:penjajahan) dan kedunguan adalah membaca. "Jika perlu dan memang perlu, pakaian dan makanan dikurangi," katanya soal penyediaan buku.Â
Dari sosok yang tak sering disorot sebagai pahlawan nasional inilah justru Patjar Merah : Festival Kecil Literasi dan Pasar Buku Keliling Nusantara berhutang semangat dan menanjangkan gagasan , sebab, akses literasi yang merata adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Tan Malaka sangat mengerti, hanya melalui pendidikan dan membaca, seseorang mampu keluar dari kebelungguan dan kedunguan.
Terima kasih untuk semangat dan jerih payah para pengagas Patjar Merah yang gentar dan mewujudkan impian literasi yang merata bagi seluruh rakyat.
Yukkk, ramaikan dan serbuuu Festival Patjar Merah berikutnya , 29 Nov -- 8 Des 2019 di Soesmans kantoor danMonod Diephuis  Co , Kota Lama, Semarang. Lingkari kalender dan kosongkan jadwal mu pada tanggal tersebut. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H