Tentunya setelah semua langkah strategi SAHA tersebut dilakukan, proses pembelajaran tidak sampai di sana. Yang tidak kalah pentingnya, siswa mampu mengomunikasikan hasil kerjanya kepada siswa lain atau gurunya secara lisan.
Perlu diingat bahwa keterampilan membaca pemahaman sebagai sebuah keterampilan membaca yang kompleks dan terintegrasi dan tujuan utama pengajaran membaca. Artinya, proses pembelajaran membaca pemahaman tidak hanya sampai tahap literat (memahami informasi faktual sebuah teks) dan inferensial (menyimpulkan), tetapi sampai tahap paling tinggi, yaitu pemahaman kritis. Pada tahap akhir itu, pembaca (siswa) diminta memberikan penilaian terhadap apa yang telah mereka baca, seperti mengevaluasi sudut pandang penulis dan/atau merefleksi pendapat yang telah disajikan. Dengan demikian, dalam proses pembelajaran membaca pemahaman ini, siswa belajar untuk merencanakan, memantau, dan mengevaluasi keterampilan membaca mereka sendiri sebelum, selama, dan setelah membaca.
Strategi SAHA ini dapat menjadi alternatif pembelajaran berbasis literasi pada jenjang SMP ataupun SMA/K. Melalui strategi ini pun, siswa akan terbantu untuk memahami isi bacaan yang telah dibaca dengan mudah. Selain itu, strategi membaca ini pun dapat membantu siswa dalam memahami dan mengidentifikasi unsur pembangun atau struktur dari teks itu sendiri.Â
Di sisi lain, strategi ini hanya cocok digunakan jika bahan ajar bacaan (teks) bergenre naratif. Hal ini disebabkan penerapan strategi membaca ini memerlukan unsur tokoh dan alur dalam isi teksnya. Namun, sejauh penulis menerapkan atau menggunakannya, strategi SAHA ini dapat digunakan juga pada teks yang bergenre rekon, seperti teks biografi.
Dengan mempertimbangkan pentingnya keterampilan membaca, pembelajaran berbasis literasi di kelas sangat penting. Kegiatan literasi tersebut sebaiknya memberikan arti bagi para siswa. Dengan kata lain, proses pembelajaran berbasis literasi sebaiknya tidak hanya berfokus pada bacaan, tetapi dilakukan dengan berbagi variasi kegiatan belajar dengan metode. Ketika mereka menemukan kenikmatan/kesenangan atau memberikan keuntungan untuk mereka, motivasi mereka akan bertambah. Dengan begitu, proses pembelajaran pun akan memberikan makna tersendiri pada para siswa. Jadi, membaca tanpa metode, walaupun mungkin bagus, hasilnya tidak akan sebagus membaca dengan menggunakan metode atau strategi tertentu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H