Mohon tunggu...
Tsania Luthfiani Salma
Tsania Luthfiani Salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNJ

Saya adalah seorang mahasiswa aktif Prodi Pendidikan IPS FIS UNJ Angkatan 2022, saya memiliki hobi memasak dan membaca buku fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Teknologi dan Kaitannya dengan Pemanasan Global

19 Juni 2023   05:15 Diperbarui: 19 Juni 2023   09:00 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak mengenal gadget, smartphone dan internet? Semua hal tersebut berkaitan erat dengan perkembangan teknologi. Teknologi tidak memandang usia anak kecil, remaja, dewasa hingga lansia yang saat ini menggunakan teknologi. Ini karena ketersediaannya yang mudah, dapat digunakan kapan saja dan di mana saja. Seperti yang tertulis di iklan, "Beli apa saja di Shopee", itu menunjukkan bahwa teknologi tidak hanya tentang menyebarkan informasi, tetapi juga tentang kebutuhan masyarakat. Teknologi tidak dapat berkembang tanpa ilmu pengetahuan (sains) karena teknologi itu sendiri diciptakan oleh manusia.

Sains adalah usaha sistematis yang menciptakan dan mengatur informasi tentang alam dan alam semesta dalam bentuk informasi dan prediksi. Ini berarti mempelajari alam dan dunia fisik serta perilaku alam dengan menggunakan metode ilmiah. Ini juga termasuk mengamati, mengidentifikasi, mendeskripsikan, bereksperimen, menyelidiki, dan menjelaskan fenomena alam secara teoritis. Sains melibatkan studi sistematis tentang struktur dan perilaku dunia fisik dan alami melalui observasi dan eksperimen.  

Pada saat yang sama, teknologi adalah kumpulan teknik dan proses yang digunakan dalam produksi barang atau jasa atau pencapaian tujuan seperti penelitian ilmiah. Ini mencakup metode, sistem, dan perangkat yang merupakan hasil dari pengetahuan ilmiah dan melayani tujuan sederhana. Perkembangan teknologi tidak terlepas dari peristiwa revolusi industri pada abad ke-18, ketika pekerjaan manusia digantikan oleh mesin. Hal ini disebabkan kebutuhan manusia yang semakin berkembang dan ditemukannya teknologi untuk mempermudah cara kerja dan meningkatkan produksi, sehingga kebutuhan manusia yang banyak dan mendesak dapat dipenuhi dengan cepat dan efisien.

Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi di era digital semakin berkembang pesat dan mempengaruhi semua bidang kehidupan, termasuk agama, sosial budaya, politik, ekonomi dan pendidikan. Keberadaan teknologi membawa banyak dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Semua kebutuhan saat ini dapat diakses dengan mudah hanya dengan smartphone, seperti mencari informasi, berbelanja online, memesan makanan, mengobrol dengan orang yang berbeda kota atau bahkan negara, bermain bahkan bekerja.

Namun, banyak dari kita yang tidak mengetahui bahwa perkembangan teknologi juga memiliki banyak dampak negatif bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Di permukaan, penggunaan teknologi seperti smartphone dan laptop tidak berdampak signifikan terhadap lingkungan, tetapi beberapa pakar sains dan teknologi telah mencatat bahwa pangsa relatif teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam jejak karbon global akan meningkat. Pada tahun 2020 sekitar 3,5 persen dan mencapai 14 persen pada tahun 2040. 

Jejak karbon adalah total emisi yang disebabkan oleh suatu peristiwa atau manajemen produk, dinyatakan dalam ekuivalen karbon dioksida. Sebagian besar jejak karbon TIK bukan berasal dari penggunaannya, melainkan dari proses pembuatannya. Pasalnya, proses produksi membutuhkan energi untuk menambang material tanah jarang. 

Bayangkan saja, berapa banyak jejak karbon yang dihasilkan dan seberapa parah dampaknya terhadap lingkungan yang ditimbulkan ketika semua kebutuhan dan aktivitas manusia menjadi semakin kompleks dengan teknologi berbasis smartphone dan laptop. Seperti dijelaskan di atas, proses produksi hanya dapat dicapai melalui penambangan, sehingga semua operasi tersebut menghasilkan limbah dan residu bahan kimia dari produksi. 

Selain jejak karbon, teknologi juga dapat berkontribusi terhadap pemanasan global. Pemanasan global sendiri merupakan suatu proses dimana suhu rata-rata atmosfer bumi meningkat. Pemanasan global dapat disebabkan oleh efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon. Efek rumah kaca disebabkan oleh kejadian alam seperti letusan gunung berapi dan akibat ulah manusia seperti :

  • Karbon dioksida dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil di sektor energi, industri, dan transportasi.
  • Metana dihasilkan oleh kegiatan pertanian, perubahan penggunaan lahan, pembakaran biomassa dan pembuangan limbah.
  • Nitrous oxide diproduksi di bidang pertanian, industri dan pembakaran bahan bakar fosil. Fluorokarbon diproduksi oleh industri manufaktur, industri pendingin dan penggunaan aerosol.
  • Sulfur heksafluorida diproduksi oleh aplikasi transmisi daya, pendinginan, dan aerosol.

Selain itu, penipisan lapisan ozon merupakan penyebab lain dari pemanasan global. Peralatan seperti AC, freezer, dan cat semprot dapat menghasilkan CFC yang dapat merusak lapisan ozon. CFC terurai di atmosfer di bawah pengaruh sinar ultraviolet dan menghasilkan klorin. Klorin yang dihasilkan menghabiskan ozon di atmosfer, menyebabkan lapisan ozon menjadi lebih tipis dan memungkinkan sinar ultraviolet menembus bumi dan menyebabkkan panas di bumi meningkat.

Jika manusia terus-menerus menggunakan teknologi dan tidak menggunakannya dengan bijak, pemanasan global akan semakin parah dan dampak lingkungan akan semakin buruk. Oleh karena itu, kita manusia harus mencari solusi untuk mencegah pemanasan global. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

  • Cerdas dalam menggunakan listrik: Setelah baterai ponsel/laptop Anda terisi penuh, cabut dari stopkontak.
  • Gunakan alat transportasi yang ramah lingkungan seperti sepeda. Ganti lampu dengan yang hemat energi.
  • Gunakan perangkat elektronik dengan hati-hati.
  • Pengelolaan sampah yang benar, sampah organik dan anorganik mengikuti 4R (reduce, reuse, recycle dan replace), sampah B3 dan beracun dibuang di tempat/tempat terpisah.
  • Penggunaan sumber energi terbarukan seperti energi matahari dan panas bumi sebagai pengganti bahan bakar fosil.
  • Reboisasi hutan yang gundul (reboisasi). Penerapan sistem akuntansi pilihan.
  • Batasi jumlah pohon yang Anda tebang.

Mengetahui implikasi dari perkembangan teknologi, semoga kita semua memahami betapa pentingnya menggunakan teknologi secara bijak untuk kelangsungan hidup umat manusia dan juga untuk lingkungan alam masa depan anak cucu kita, karena teknologi tidak hanya menawarkan banyak keuntungan, tetapi juga memiliki banyak efek negatif. Cukup dan saya bersyukur jika tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya sebagai penulis maupun bagi yang membacanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun