Mohon tunggu...
SANJAYA LTS
SANJAYA LTS Mohon Tunggu... Lainnya - S1 Kehutanan IPB Angkatan 14

Berkebun, Travelling, Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semangat Tukang Kembang Tahu Pikul

30 Oktober 2023   13:40 Diperbarui: 30 Oktober 2023   13:44 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Oktober tahun 2023 ini  cuaca cukup panas sekali, tapi tidak menyurutkan Ko Bun Hok  berdagang Kembang Tahu dengan dipikul.

Dia keliling menjajahkan dagangannya, baik hujan mau panas dia syukuri terus untuk tetap berdagang. Dia berjalan setiap hari kira kira 50 km, melintas rel kereta api dan komplek perumahan dari Taman kartini, Tepekong Hok Lay Kiong sampai Wisma Asri, tanpa lelah.

Walaupun tubuh ini mulai ringkih, raut muka berkerut tua dan warna kulit mendekati hitam gelam karena setiap hari terkena matahari, tidak membuat dia patah semangat untuk berdagang keliling. Justru yang dikhawatirkannya, adalah ikatan pikulan lepas atau pikulan patah. Hal ini menjadi perhatian Ko Bun Hok, karena barang dagangan yang dipikul dua langseng kira beratnya kira 30 kg-an.

Ko Bun Hok ini lahir di Palembang, singgah di daerah Jembatan Dua, Pelbak Jakarta Barat dan lama menetap di Kota Bekasi.

Source: Dok. Pribadi (Ko Bun dan wajah bersahajanya)
Source: Dok. Pribadi (Ko Bun dan wajah bersahajanya)

Dia sudah berumur 70 tahun, dan sudah mulai berdagang Kembang Tahu sejak Tahun 1974 sampai sekarang Tahun 2023. Dari harga Kembang Tahu seporsi Rp 5,-  sampai sekarang sudah Rp10,000,- seporsi.

Kembang Tahu ini dibuat sendiri sampai air gula jahenya sangat terasa, yang selalu dia hangatkan, supaya menambah nikmat ketika dimakan, apalagi kalau cuaca dingin.

Source: Dok. Pribadi (Ko Bun menyajikan kembang tahu)
Source: Dok. Pribadi (Ko Bun menyajikan kembang tahu)
Penjual Kembang Tahu pikul ini mulai langka, di Kota Bekasi, yang ada hanya 1 orang pedagang saja yaitu:  Ko Bun Hok. Dia mulai berdagang dari jam 11.00 sampai 18.00 dan setiap hari tanpa lelah.

Ini salah satu makanan kesukaan Si Hong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun