Mohon tunggu...
Saniyyah Novita Qurrotu Aini
Saniyyah Novita Qurrotu Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bimbingan dan Konseling

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran dan Fungsi Kurikulum

6 Juni 2022   00:53 Diperbarui: 6 Juni 2022   00:54 2162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

              Kurikulum merupakan pedoman untuk membantu siswa mencapai tujuan pendidikannya. Proses yang biasa dilakukan adalah merencanakan ide dan aspirasi manusia atau warga negara. Apa yang bisa dicapai disebut kurikulum nyata, dan apa yang tidak bisa dicapai sebenarnya adalah ide. Di kalangan akademisi, istilah ''kurikulum" sudah tidak asing lagi.  Pendidikan di Indonesia, terdapat beberapa kurikulum pendidikan telah digunakan, mulai dari kurikulum 1947, kurikulum 1994, kurikulum 2006, kurikulum 2013, dan kurikulum Merdeka Belajar. Dalam hal tersebut tentunya memiliki perubahan-perubahan kurikulum yang gunanya meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia. Kurikulum merupakan bagian penting dari pendidikan yang baik. Tanpa kurikulum yang baik dan tepat maka akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang dimaksudkan. Secara umum, fungsi kurikulum adalah untuk mencapai tujuan pendidikan bersama.. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional lembaga pendidikan

               Dalam UU 20 Tahun 2003 mengenai sistem pendidikan nasional pasal 1 butir 19 disebutkan bahwa kurikulum mempunyai arti tertentu. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan yang memandu tujuan, isi, dan bahan pembelajaran yang digunakan dalam pengajaran. Kurikulum di Indonesia dikembangkan dan disepakati oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan guru atau tenaga kependidikan. Diketahui bahwa di Indonesia telah terjadi beberapa kali perubahan kurikulum sekolah. Keputusan ini didasarkan pada beberapa faktor, seperti mengikuti perkembangan zaman, terjadinya pembaharuan, dan menyesuaikan dengan kebutuhan pendidikan Indonesia.

               Kurikulum mencapai berbagai tujuan. Alexander Inglis mengatakan bahwa kurikulum berfungsi sebagai fungsi penyesuaian, pengintegrasian , diferensiasi, persiapan, pemilihan, serta diagnostik.

  • Fungsi Penyesuaian

Individu hidup dalam lingkungan. Setiap individu harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya  total. Karena lingkungan itu sendiri terus berubah dan  dinamis, setiap individu juga harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi secara dinamis. Di balik layar, lingkungan juga perlu disesuaikan dengan situasi individu. Diantaranya adalah fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan agar individu dapat terkoordinasi dengan baik.

  • Fungsi Pengintegrasian

Kurikulum membantu melatih orang-orang yang terintegrasi. Karena individu adalah bagian dari komunitas, individu yang terintegrasi berkontribusi pada pembentukan atau integrasi komunitas.

  • Fungsi Diferensiasi

Kurikulum perlu mempertimbangkan perbedaan  setiap orang dalam masyarakat. Pada dasarnya diferensiasi  mendorong manusia untuk berpikir kritis dan kreatif serta mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat. Namun, keberadaan diferensiasi tidak berarti mengabaikan solidaritas  dan integrasi sosial, karena diferensiasi juga dapat menghindari stagnasi sosial.

  • Fungsi Persiapan

Fungsi kurikulum adalah mempersiapkan peserta didik untuk pembelajaran jangka panjang, seperti melanjutkan studi di sekolah menengah atau mempersiapkan studi di masyarakat. Mengingat sekolah mungkin tidak menyediakan semua yang dibutuhkan atau menarik perhatian siswa, maka sangat perlu untuk mempersiapkan keterampilan belajar yang lebih banyak.

  • Fungsi Pemilihan

Ini memberikan kesempatan  untuk memilih apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka minati. Kedua hal ini penting bagi masyarakat yang demokratis. Untuk mengembangkan keterampilan yang berbeda ini, kurikulum perlu diatur secara luas dan fleksibel.

  • Fungsi Diagnostik

Salah satu aspek pelayanan pendidikan adalah membantu dan membimbing peserta didik untuk  memahami dan belajar.  Terimalah diri Anda sendiri sehingga Anda dapat memaksimalkan potensi Anda. Hal ini dapat dicapai jika siswa menyadari segala kelemahan dan kelebihannya melalui proses eksplorasi. Selain itu, siswa akan memperbaiki sendiri  kelemahan tersebut dan mengembangkan kelebihannya. Fitur ini merupakan fitur diagnostik kurikulum dan membantu siswa tumbuh secara optimal. Berbagai fungsi kurikulum dilakukan oleh seluruh kurikulum. Fungsi-fungsi tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sejalan dengan arah falsafah pendidikan dan tujuan  yang diharapkan dari lembaga yang bersangkutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun