Mohon tunggu...
Saniyah Munawwarah
Saniyah Munawwarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mulawarman

hobi menulis dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kapan Keresahan Ini Segera Berakhir?

23 September 2022   08:00 Diperbarui: 23 September 2022   11:37 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus pelecehan dan kekerasan seksual nampaknya tidak hilang dari peradaban. Hal ini menjadi ancaman bagi siapa saja, baik perempuan, anak-anak maupun laki-laki. Karena kasus ini pula, menyebabkan masyarakat menjadi lebih berhati-hati dan berwaspada ketika keluar rumah.

Tetapi tampaknya, tidak ada ruang aman bagi masyarakat. Karena kasus ini, bisa terjadi di lingkungan sekolah, lingkungan rumah, maupun lingkungan kerja yang memungkinkan potensi terjadinya pelecehan dan kekerasan seksual.

Apa itu Pelecehan seksual?

Pelecehan seksual adalah tindakan seksual yang tidak diinginkan, menyebabkan pelanggaran dan ketidaknyamanan, dan membahayakan fisik dan mental korban. Korban dapat merasa terintimidasi, tidak nyaman, malu, atau terancam.

Apa itu Kekerasaan Seksual?

Kekerasan seksual adalah tindakan yang merendahkan, menghina, melecehkan atau menyerang tubuh fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat penderitaan psikis dan fisik bagi korban

Kekerasan terhadap perempuan terdiri dari berbagai bentuk diantaranya kekerasan fisik, seksual, psikis, hingga kekerasan ekonomi. Data Catahu Komnas Perempuan 2022 menunjukkan bahwa jumlah kasus kekerasan fisik menjadi kasus tertinggi. Dimana kasus kekerasan fisik sebanyak 4.814 kasus, sedangkan psikis 4.754 kasus, dan seksual 4.660 kasus.

Neira Ardaneshwari Budiono pun mengatakan, hasil survei menunjukkan 91,6 persen pernah mengalami, melihat, atau mendengar secara langsung setidaknya 1 jenis kekerasan seksual. Adapun bentuk kekerasan yang paling banyak terjadi yaitu pesan bernada seksual, tatapan, dan candaan atau panggilan tidak sopan.

Akibat semakin berkembangnya teknologi pula, tampaknya pelecehan seksual bukan hanya terjadi di dunia nyata, di sosial media pun bisa terjadi. Contoh kasus yang sering terjadi adalah si “pelaku” melakukan pelecehan dengan mengirimkan video vulgar atau berkomentar vulgar di sosial media korban.

Ada beberapa jenis pelecehan seksual yang perlu kalian ketahui, antara lain:

Pelecehan gender: Pernyataan dan perilaku seks yang menghina atau merendahkan wanita. Contohnya adalah memberikan komentar yang menghina, gambar atau tulisan yang merendahkan wanita, lelucon cabul dll

Perilaku menggoda: Perilaku seksual yang menyinggung, tidak pantas, dan tidak diinginkan. Salah satu contohnya adalah mengulangi ajakan seksual yang tidak diinginkan.

Penyuapan seksual: Permintaan aktivitas seksual atau perilaku terkait seks lainnya dengan janji imbalan. Contohnya seperti menjanjikan kekasihnya akan bertanggungjawab, dan menikahinya setelah melakukan “perbuatan” tersebut

Pemaksaan seksual: Pemaksaan aktivitas seksual terkait seks dengan ancaman hukuman. Salah satu contohnya seperti ancaman pembunuhan dan ancaman mempublikasikan video vulgar di sosial media.

Pelanggaran seksual: Pelanggaran seksual berat (seperti menyentuh, merasakan, atau meraih secara paksa) atau penyerangan seksual.

Dampak yang dialami korban pelecehan dan kekerasan seksual

Berdasarkan penelitian, tindakan diskriminasi atau kekerasan seksual dapat menyebabkan depresi bagi korban. Korban yang mengalami hal tersebut biasanya mengalami trauma berat yang menyebabkan gangguan stress pascatrauma. Gangguan ini membuat korban memiliki rasa takut, cemas, dan stress yang berlebihan.

Tak hanya itu saja, ada juga dampak psikologis kekerasan dan pelecehan seksual bagi korban dalam jangka waktu panjang

  • Self-harm : Tindakan sengaja melukai diri sendiri untuk melepaskan “tekanan emosional” yang dirasakan.
  • Gangguan Tidur.
  • Penyalahgunaan Obat-obatan terlarang : Hal ini mereka lakukan dengan tujuan agar beban emosi dan perasaan negative yang menguasai dirinya segera menghilang. Tapi jika mengonsumsi secara berlebihan, dampaknya akan mengalami ketagihan dan kecanduan dalam mengonsumsi obat-obatan tersebut.
  • Gangguan Makan
  • Serangan panik : Serangan panik cenderung dialami oleh mereka yang punya trauma, dan tingkat stress yang tinggi.
  • Melakukan Bunuh Diri

Tanggapan masyarakat mengenai kasus pelecehan seksual

 Ada berbagai macam tanggapan masyarakat mengenai hal ini. Ada yang prihatin, ada pula yang menjatuhkan si “korban” dengan perkataan : “pakaiannya terlalu terbuka sih, akhirnya laki laki terpancing dan melakukan yang tidak tidak” Sebentar! ada beberapa kasus perempuan yang dilecehkan, sementara korban menggunakan pakaian tertutup.

"Jadi siapa yang salah? Perempuan? Atau pola pikir pelaku yang rendah?"

Tanpa mereka sadari, perkataan dan tindakan yang mereka perbuat bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi korban. Mereka akan merasa kotor, dan menyalahkan diri sendiri atas kejadian ini. Mereka akan mengalami depresi, cemas, takut, putus asa dan mungkin saja melakukan percobaan bunuh diri.

Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jika kita menemui salah satu korban pelecehan dan kekerasan seksual. Langkah awal yang harus kita lakukan adalah rangkul dan dukung mereka. Katakan kepada mereka, bahwa semua perempuan itu berharga. Baik itu yang dilecehkan, ataupun yang masih terjaga, semua perempuan layak untuk dihargai.

Jadi bagi siapapun kamu yang mengalami kejadian ini, terima kasih telah bertahan sampai akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun