Mohon tunggu...
SANIYA ALINSALSABILA
SANIYA ALINSALSABILA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semester 3

Saya adalah mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Leadership dalam Perspektif Ulul Albab

5 Oktober 2024   07:28 Diperbarui: 5 Oktober 2024   07:28 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbincangan mengenai kepemimpinan tidak ada habisnya. Kepemimpinan merupakan realitas kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa gaya kepemimpinan setiap generasi berbeda. Bagaimana seorang pemimpin berperilaku untuk memberikan impact kepada orang lain disebut sebagai gaya kepemimpinan (Dewi et al., 2023). 

Dalam konsep modern, gaya kepemimpinan yang ideal adalah yang bijaksana, berintegritas, dan bertanggungjawab. Namun nyatanya, seringkali ditemukan kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan konsep tersebut. Dalam perspektif Islam, terdapat model kepemimpinan yang digambarkan melalui sosok Ulul Albab. Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas mengenai "Antara Kebijaksanaan dan Kekuasaan: Tantangan Integritas Pemimpin dalam Perspektif Ulul Albab".

Setiap pemimpin menyadari bahwa ia diamanahi tugas dengan tanggungjawab tinggi. Ulul Albab sebagai alternatif model kepemimpinan sangat tepat diterapkan pada zaman ini.Ulul Albab merupakan implementasi makhluk yang istimewa yang diberi kelebihan oleh Allah berupa kemampuan untuk mengoptimalisasikan potensi akalnya. Mereka mampu memahami dan meresapi hikmah di balik berbagai hukum Allah, baik hukum yang berlaku bagi manusia maupun hukum yang mengatur alam semesta, yang mencakup hukum syar'i dan hukum kauni (Alim, 2013). Karakteristik kepemimpinan Ulul Albab diwakili dengan empat dasar, yakni: (1) kedalaman spiritual; (2) keluhuran akhlak; (3) keluasan ilmu yang diperoleh dari pemahaman ajaran-ajaran Islam; dan (4) kematangan profesional, yang merupakan hasil dari pemahaman serta penguasaan keterampilan manajerial.

Sikap apatis terhadap suara rakyat, korupsi maupun penyalahgunaan kekuasaan merupakan indikator kepemimpinan yang jauh dari kedalaman spiritual. Pemimpin dengan kedalaman spiritual yang baik akan memegang erat prinsip-prinsip moral, keadilan, dan senantiasa mempertimbangkan konsekuensi etis dari setiap tindakan mereka. Mengutamakan kepentingan rakyat tanpa ditunggangi oleh kepentingan pribadi merupakan salah satu implementasi aspek keluhuran akhlak. Seorang pemimpin setiap harinya akan menemui berbagai tantangan baru yang terus berubah sesuai perkembangan zaman sehingga seorang pemimpin diharuskan memperbaharui keluasan ilmunya setiap waktu sebagaimana karakteristik ulul albab. Tindak pidana korupsi, gratifikasi dan lain sebagainya adalah bentuk dari kerusakan birokrasi di Indonesia (Utama et al., 2023). Kemampuan penguasaan keterampilan manajerial sangat diperlukan dalam hal ini.

Kepimimpinan adalah aspek penting dalam kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa gaya kepemimpinan setiap generasi berbeda. Dalam perspektif Islam, terdapat model kepemimpinan ulul albab yang dapat memberikan solusi yang konkret untuk memperbaiki birokrasi dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih serta bertanggung jawab. Kepemimpinan yang ideal adalah kepemimpinan yang mampu menggabungkan kebijaksanaan dengan kekuasaan. Dalam konsep kepemimpinan Ulul Albab, kita menemukan empat pilar utama: kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu, dan kematangan profesional. Model ini sangat relevan untuk diterapkan dalam berbagai situasi kepemimpinan, terutama dalam memperbaiki birokrasi dan menciptakan pemerintahan yang bersih serta bertanggung jawab.

Solusi yang dapat diambil dari perspektif Ulul Albab adalah pentingnya pemimpin untuk selalu memperbarui ilmunya, memegang prinsip moral yang kuat, dan menjunjung tinggi keadilan serta kepentingan rakyat. Jika para pemimpin mampu mengimplementasikan nilai-nilai ini dalam setiap tindakan mereka, diharapkan kita dapat menghadapi tantangan kepemimpinan masa kini dengan lebih bijak dan integritas yang kokoh, sehingga tercipta tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan mampu memenuhi harapan masyarakat.

REFERENSI: 

Alim, Akhmad. 2013 Studi Islam IV Islamisai Ilmu Pendidikan. Bogor: Pusat Kajian Islam.

Dewi, A. T., Andrena, K. M., & Hellyani, C. A. (2023). Gaya Kepemimpinan Ideal Untuk Generasi Z Pada Lingkungan Organisasi. 1(3).

Utama, C. P., Wulan, D. N., & Jati, A. N. (2023). Humor Seksis: Bentuk Pelecehan dalam Sudut Pandang Perempuan. Jurnal Kultur, 2(2), 139--149. http://jurnalilmiah.org/journal/index.php/kultur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun