Mohon tunggu...
Sani Sevy Febriana
Sani Sevy Febriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Prodi Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penerapan Komunikasi Terapeutik dalam Proses Konseling. Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

31 Juli 2024   16:13 Diperbarui: 31 Juli 2024   18:49 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

4.Filtering, hanya mendengar topik yang diminati.

5.Judging, memberikan penilaian dengan pernyataan seperti : bodoh, lemah, aneh dan label-label negatif lainnya.

6.Kerap mengingat pengalaman sendiri, tidak mengindahkan penutur.

7.Sibuk mendaftar saran-saran yang akan diberikan sebelum penutur selesai dengan cerita mereka.

8.Mengarah pada bentuk percakapan intelek dan larut dalam perdebatan yang berorientasi mengalahkan lawan bicara.

9.Mempercayai bahwa diri individu yang benar sehingga meyakini bahwa dialah yang seharusnya didengarkan.

10.Dengan cepat mengganti topik pembicaraan atau tertawa ketika penutur bercerita dengan serius.

11.Berlebihan dalam menentramkan, misalnya “engkau benar, tentu saja. Saya setuju! Benar! Saya setuju!”

Tingkatan pelayanan konseling :

1.Pragmatik

Menggunakan cara-cara yang menurut pengalaman konselor dianggap memberikan hasil yang optimal, tidak berdasarkan pada teori tertentu. Praktik dengan menggunakan logika tanpa teori yang jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun