Sebelumnya, kita sudah mengupas tuntas tentang alat pengukur tekanan udara bernama Barometer. Sekarang, kita akan lanjut membahas instrumen lain bernama Campbell Stokes.
Campbell Stokes merupakan alat pengukur intensitas cahaya matahari dalam satu periode waktu tertentu. Alat ini ditemukan oleh John Francis Campbell pada tahun 1853 dan kemudian disempurnakan oleh Sir George Stokes Gabriel pada tahun 1879. Dari sini, kita bisa mengetahui bahwa Campbell dan Stokes diambil dari nama belakang kedua ilmuwan yang menemukan alat tersebut.
Campbell Stokes terdiri dari sebuah bola kaca transparan berdiameter 10-15 cm yang berfungsi sebagai lensa cembung. Ketika sinar matahari memasuki lensa, sinar tersebut akan dikumpulkan ke suatu titik panas. Di bawah bola, ada secarik kertas karton berwarna gelap yang mudah terbakar, namanya Kertas Pias. Di kertas inilah sinar matahari akan diteruskan dari lensa dan membentuk jejak titik panas sesuai dengan pergerakan matahari di langit. Tingkat dan durasi intensitas matahari dapat diketahui dengan cara mensinkronkan panjang noda hangus dengan skala jam pada Kertas Pias. Untuk memperoleh hasil yang optimal, alat ini harus diletakkan di ruang terbuka dengan pondasi beton setinggi 120 cm.
Meskipun sudah ada teknologi yang lebih modern dan canggih, Campbell Stokes tetap menjadi favorit para Forecaster. Alasannya terletak pada kesederhanaan alat tersebut. Lihat saja, tidak ada sumber daya listrik atau perangkat lunak tertentu dalam operasional Campbell Stokes. Kelemahannya pun hanya cuaca mendung dan hujan saja. Hal ini memungkinkannya untuk beroperasi di lokasi yang sulit dijangkau.
Belajar dari Campbell Stokes: Kadang yang sederhana itu yang jadi favorit. Jadi, buat yang lagi PDKT, gak usah insecure kalau ngerasa sederhana yaa, hehe
Baik, sekian yang dapat kami sampaikan terkait Campbell Stokes. Kurang lebihnya mohon maaf. Sampai jumpa di instrumen berikutnya, calon Forecaster muda!
