Halo, calon Forecaster muda!
Semoga kalian masih semangat belajar bersama kami ^_^
Sebelumnya, kita sudah membahas tentang Sangkar Meteorologi dan seisi-isinya. Nah, karena kita sudah mengetahui tata cara mengukur Suhu dan Kelembaban, sekarang kita akan mempelajari tata cara mengukur Curah Hujan.
Sepintas, kelihatannya kurang kerjaan banget ya kita ngitungin Hujan. Tapi, jangan salah, informasi tentang curah hujan itu penting banget loh! Data-data terkait curah hujan ini nantinya akan dipakai dalam perencanaan irigasi pertanian, manajemen sumber daya air, hingga analisis banjir. Jadi, jangan remehin Hujan yaa.
Dalam pengukuran curah hujan ini, Forecaster menggunakan alat bernama Penakar Hujan. Ada beberapa jenis Penakar Hujan, yaitu Observatorium, Hellmann, Tipping Bucket, Weighing Bucket, dan Bendix. Kali ini, kita akan membahas Observatorium terlebih dahulu karena alat ini dioperasikan secara manual.
Observatorium adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah air hujan dalam satu periode waktu di lokasi pengamatan. Alat ini biasanya terdiri dari corong pembuka, tabung penampung, saluran air, dan gelas ukur berskala milimeter atau inchi. Dalam pemasangannya, alat ini dipasang di atas tonggak kayu yang dibeton dengan ketinggian 120 cm, diukur dari permukaan tanah sampai mulut corong penakar.
Observatorium bekerja dengan cara yang relatif sederhana namun efektif. Â Jadi, ketika hujan turun, air hujan akan ditangkap oleh corong penakar lalu masuk ke dalam tabung penampung. Saat tabung penampung terisi penuh, air hujan akan mengalir melalui saluran air menuju gelas ukur.
Hasil pengukuran alat ini berperan penting dalam mengumpulkan data curah hujan yang diperlukan untuk berbagai tujuan, mulai dari analisis pola curah hujan, prediksi perubahan cuaca, pengelolaan sumber daya air, hingga antisipasi potensi bencana alam.
Baik, sekian yang dapat kami sampaikan terkait Penakar Hujan Observatorium. Kurang lebihnya mohon maaf. Sampai jumpa di pembahasan Penakar Hujan Hellmann, calon Forecaster muda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H