Mohon tunggu...
Sani Nurlaela Fitriansyah
Sani Nurlaela Fitriansyah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ketertarikan pada dunia pendidikan, kesehatan, anak dan keluarga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rahasia Sehat Leluhur: Jamu Herbal yang Tetap Relevan di Era Modern

24 November 2024   18:10 Diperbarui: 24 November 2024   18:12 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ketika membicarakan gaya hidup sehat, apa yang terlintas di benak Anda? Diet, olahraga, atau mungkin suplemen vitamin? Di tengah tren kesehatan modern ini, ada satu warisan budaya Indonesia yang tetap relevan dan tak lekang oleh waktu. Warisan itu disebut jamu.

Jamu bukan sekadar minuman herbal, tetapi cerminan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Minuman yang diracik dari bahan-bahan alami seperti kunyit, jahe, temulawak, dan herbal lainnya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Masyarakat Nusantara. Namun, apakah jamu masih bisa bersaing dengan produk kesehatan modern di era digital? Jawabannya, tentu saja bisa!

Mengapa Jamu Tetap Relevan?

Di tengah semakin sibuknya gaya hidup kita, banyak orang mencari solusi kesehatan yang alami, praktis, dan minim efek samping. Di sinilah jamu sebagai jawaban dari Solusi itu. Kunyit asam, misalnya, dikenal mampu menjaga daya tahan tubuh dan membantu detoksifikasi. Temulawak dipercaya dapat meningkatkan fungsi hati, sementara jahe menjadi andalan untuk meredakan nyeri dan menjaga kesehatan pencernaan.

Yang menarik, khasiat jamu ini kini didukung oleh penelitian ilmiah. Kurkumin dalam kunyit memiliki sifat antiinflamasi dan antikanker. Gingerol dalam jahe terbukti meningkatkan sirkulasi darah dan meredakan peradangan. Fakta-fakta ini menjadikan jamu bukan hanya minuman tradisional, tetapi juga solusi kesehatan yang ilmiah.

Inovasi Jamu di Era Modern

Dulu, membuat jamu mungkin identik dengan proses panjang: menumbuk rimpang, merebus, dan menyajikan hangat. Kini, inovasi telah membuat jamu lebih praktis. Jamu modern hadir dalam bentuk serbuk instan, kapsul, hingga minuman siap saji yang cocok untuk generasi muda.

Bahkan, jamu kini tidak hanya diminati di Indonesia. Bahan-bahan seperti kunyit dan jahe menjadi tren global, sering disebut sebagai superfood yang kaya manfaat. Beberapa restoran dan kafe internasional kini bahkan menyajikan turmeric latte---minuman yang sebenarnya terinspirasi dari kunyit asam tradisional kita.

Melestarikan Tradisi, Menjaga Kesehatan

Lebih dari sekadar minuman sehat, jamu adalah warisan budaya yang patut kita banggakan. Dengan minum jamu, kita tidak hanya merawat tubuh, tetapi juga turut melestarikan tradisi leluhur. Ini adalah bentuk penghormatan pada nenek moyang kita yang telah menemukan cara menjaga kesehatan dari alam.

Jika Anda merasa belum terbiasa, mulailah dengan yang sederhana. Cobalah kunyit asam untuk kebugaran tubuh, jahe hangat untuk mengatasi masuk angin, atau temulawak untuk meningkatkan imun. Tidak perlu menunggu sakit untuk mencoba jamu, jadikan jamu sebagai bagian dari rutinitas harian Anda. Anda tidak hanya akan merasa lebih sehat, tetapi juga menjadi bagian dari upaya melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun