Mohon tunggu...
Sani Dewanto
Sani Dewanto Mohon Tunggu... profesional -

tempe goreng dan kopi panas, teman setia musim hujan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tetaplah Melangkah...

3 Desember 2013   09:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:23 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetaplah melangkah sebodoh apapun akalmu dalam memahami sesuatu, karena jika engkau berhenti tidak akan pernah datang terang pemahaman padamu,sampai engkau tiba pada tujuanmu.

Tetaplah melangkah sebesar apapun dosa dan kesalahanmu,karena jika engkau berhenti tidak akan engkau temui pintu maaf,sampai engkau tiba pada tujuanmu.

Tetaplah melangkah sesuram apapun masa lalumu,karena jika engkau berhenti ia akan tetap menjadi bagian kelam hidupmu,sampai engkau tiba pada tujuanmu.

Tetaplah melangkah sehina apapun dirimu,karena jika engkau berhenti tidak akan engkau temui kehormatan,sampai engkau tiba pada tujuanmu

Tetaplah melangkah sebising apapun cibiran dan hinaan orang untuk menghentikanmu, karena jika engkau berhenti tidak menunjukkan apapun kecuali kelemahan hatimu, sampai engkau tiba pada tujuanmu.

Tetaplah melangkah sepekat apapun keadaan disekelilingmu, karena jika engkau berhenti tidak juga akan datangkan cahaya yang engkau harapkan,sampai engkau tiba pada tujuanmu.

Tetaplah melangkah seterik apapun surya menyengat , sederas apapun hujan mengguyur, sekeras apapun halilintar menyambar, sekencang apapun angin bertiup karena jika engkau berhenti tidak akan engkau dapatkan kecuali teriknya, derasnya, kerasnya, kencangnya akan terus menghantammu,sampai engkau tiba pada tujuanmu.

Jika engkau tiba pada tujuanmu nanti,niscaya sirnalah semua itu, pun jika pada akhirnya semua tetap nyata, engkau tidak akan menyesal, karena engkau telah melangkah dan sampai pada tujuanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun