ku tatap rembulan di malam ituÂ
indah, sangat indah..
cahanya sangat terang
seandainya aku menatap keindahan itu bersamamu..
betapa aku melihat keindahan tuhan yang menakjubkan
kamu dimana?
sedang apa sekarang?
siapa yang ada disampingmu saat ini?
apakah hari dan hatimu baik-baik saja?
aku merindukanmu..
merindukan canda tawamu
teringat setiap senyum yang kau persembahkan untukku..Â
mata yang berbinar memancarkan cintaÂ
untaian kata lembut yang kudengar setiap harinyaÂ
tingkahmu yang menggemaskan
aku rindu semua itu,Â
aku rindu padamu,
aku tidak pernah merasakan rindu sehebat ini
rindu yang sangat menyiksaku..
tiada pernah henti aku mengirimkan doa untukmuÂ
untuk kesehatanmu, keselamatanmu, dan untuk hatimu..
karena hanya itu yang bisa aku lakukan mas..
ini sudah kesekian sepi,Â
aku menanti
dan entah berapa lagi sepi kembali
harus kulewati.
lekaslah kembali mas..
aku sangat menanti kehadiranmu lagi disini
sampai bertemu nanti yaa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H