Setelah itu perjuanganku semakin berat, ketika  masuk Universitas yang diinginkan banyak sekali godaannya. Untungnya aku mampunyai rahasia jitu untuk tidak salah langkah, yaitu doa dan ridho dari seorang Ibu. Mau segimana berat cobaan kita, tetap penyembuhnya adalah ridho Ibu dan ridhonya Allah SWT. Ketika aku berpisah dengan kedua sahabtku, itupun merupakan ujian bagiku. Aku khawatir mereka akan berubah dan mendapatkan sahabat baru lalu meninggalkan aku. Tapi ternyata ketika dipisahkan pun komunikasi seperti biasanya dan seminggu sekali kita menjadwalkan untuk saling bertemu serta mengerjakan tugas bareng meskipun dengan jurusan yang berbeda.Â
Pertemanan yang positif memang harus dipertahankan oleh siapapun. Satu saat ketika kita sedang mengerjakan tugas, Azkia melihatkan handphone nya kepadaku dan bilang Qila liat Reza punya cewe baru. Aku yang melihatnya benar benar memastikan dan ketika melihat instagram pacarnya ternyata benar dia sudah pacaran lumayan agak lama tapi aku heran kenapa di instagram aku tidak pernah muncul post sannya Reza. Mengecek lah di HP aku dan ternyata benar aku di hide sama Reza.Â
Aku nangis bukan karena Reza sudah punya yang baru lagi tapi aku sedih dengan dia nge hide intagram aku dan dia melanggar ucapannya. Ayudia memeluk aku dan mengatakan sudah Qila sekarang kamu harus menjadi orang yang konsisten dengan apa yang kamu omongkan. Toh ketika nanti Reza melihat kamu sudah sukses dengan menjadi psikolog, aku yakin dia akan kembali lagi sama kamu. Tengang kamu masih punya Ibu, masih punya Ayudia dan Azkia, masih punya Allah SWT. Kamu tidak akan kesepian ko...., masih banyak laki -- laki diluar sana yang ingin kenal dengan kamu dan mendekatimu tentunya lebih tulus serta lebih baik dibandingkan dia. Â Kata- kata yang disampaikan Ayu membuat semangatku on fire kembali. Aku yakin aku bisa!!
        Selang beberapa bulan, aku didekatkan oleh Azkia dengan teman cowonya namanya Iko. Penilaianku dia orangnya sangat aktif, pemikirannya luas, tapi kekurangannya dia tak se humble Reza. Lama dekat akhirnya kita jadian dengan komitmen di awal tidak boleh menganggu ketika sedang berada di Universitas masing -- masing. Intinya jangan menganggu ketika sedang belajar, terdengar seperti bocah tapi Iko setuju akan hal itu. Setelah beberapa minggu pacaran, aku mulai berani post di sosial mediaku.Â
Jujur aku tidak menyembunyikan dari siapa -- siapa sekalipun Reza. Aku bercerita dengan Ibu  aku dekat dengan Iko dan Iko sering kerumahku dan  ngobrol dengan Ibu. Kata ibu kerkurangan dari Iko dia tak punya  tujuan kuliah di jurusan itu nantinya akan bekerja dimana.iko bilang segimana dapetnya saja, dan ibu tak setuju dengan pembicaraanya. Menurut Ibu, laki -- laki itu harus punya tujuan dan prinsip kedepannya mau gimana. Aku membantu meluruskan semuanya, tenang bu aku akan membantu Iko untuk mematangkan pemikirannya. Arahnya akan kemana semaunya Iko dan baik menurut orang tuanya Iko.
Kamu sabar, aku sabar
Kamu bahagia, aku bahagia
Kamu bingung, aku tak bingung
Kamu sedih, aku tak ingin sedih
Bukannya egois
Sebab akulah yang akan menyempurnakan semuanya