Mohon tunggu...
Sania Nur Sinta
Sania Nur Sinta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sasindo Suka menulis dan kopi susu

Selanjutnya

Tutup

Nature

Net-Zero Emissions Versi Ekonomis: Langkah Kecil Agar Bumi Tidak Panas

24 Oktober 2021   01:29 Diperbarui: 24 Oktober 2021   01:36 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hal-hal kecil yang dapat dilakukan untuk menjadi pahlawan bagi masa depan bumi

1. Menanam pohon di sekitar rumah

“Pohon adalah sahabat kita.” Pemikiran yang demikian perlu ditanamkan dalam diri kita dan juga orang di sekitar. Seperti yang kita tahu bahwa pohon merupakan teknologi alami yang dapat menyerap emisi. Hutan yang didominasi pohon berkontribusi dalam menyerap 20 persen emisi karbon dunia, itu belum termasuk pohon-pohon yang kita tanam di sekitar rumah. Dengan menanam pohon, kita turut meningkatkan kemampuan hutan dunia untuk menyerap emisi di bumi.

2. Menjaga kebersihan sungai dan laut

“Sambil menyelam minum air, sambil mancing mari kita menjaga laut.” Laut juga berkontribusi dalam menyerap emisi karbon lho. Secara global, laut dan perairan mampu menyerap sebanyak 23 persen karbon. Maka dari itu, tugas kita adalah untuk menjaga perairan agar tidak tercemar oleh sampah-sampah yang kita produksi.

Aksi ini dapat kita mulai dengan tidak membuang sampah (baik yang berbentuk padat maupun cair) ke sungai atau perairan di sekitarnya. Sebab dari sungai sampah akan hanyut dan bermuara di laut, lalu pada akhirnya akan mencemari laut. Laut yang tercemar akan mengganggu ekosistem di dalamnya. Jika demikian yang terjadi, maka laut akan berkurang kemampuannya untuk menyerap emisi karbon di bumi.

3. Menjaga kesehatan tanah

“Di dalam tanah yang sehat terdapat masa depan bumi yang cerah.” Tanah menjadi komponen yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan sehari-hari. Dari tanah, pohon yang kita andalkan untuk dapat menyerap emisi karbon bisa hidup, dan dari tanah juga organisme-organisme yang mampu mengurai emisi berkembang biak dan hidup. Maka dari itu, penting bagi kita untuk senantiasa menjaga kesehatan tanah. Tanah yang sehat tidak selamanya berarti subur, tapi tanah yang sehat adalah tanah yang terhindar dari pencemaran—baik dari limbah padat (plastik, logam, dll) maupun cair (cairan deterjen, pupuk anorganik, dll)—dan mampu menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. 

Cara yang dapat kita lakukan agar tanah selalu sehat adalah dengan menanaminya pohon, menjaga kelembapan, tidak membuang limbah secara sembarangan, tidak menutupinya dengan bangunan atau sejenisnya, membiarkan hewan-hewan kecil (cacing dan serangga) tetap hidup di sana, dll.

4. Menggunakan alat dan produk ramah lingkungan

Kita tidak perlu membeli mobil listrik untuk mendukung gerakan ini, sebab kita nggak punya uang. Namun, ada cara lain yang dapat dilakukan, yakni dengan bermigrasi dari alat atau produk tidak ramah lingkungan ke alat atau produk yang lebih ramah lingkungan. Misal, pilihlah produk-produk yang memiliki kemasan ramah lingkungan (seperti dari bahan daun atau bambu) saat berbelanja, menggunakan alat makan yang dapat digunakan kembali (hindarilah penggunaan plastik sekali pakai), menggunakan produk-produk dari bahan alami yang rendah kandungan bahan kimianya, dll. Karena apa? Karena dengan menggunakan alat dan produk yang ramah lingkungan maka produksi sampah atau limbah kita dapat berkurang. Dengan demikian, persentase limbah domestik yang berpotensi mencemari lingkungan dapat ditekan.

5. Naik kendaraan umum/sepeda/berjalan kaki saat bepergian

“Naik delman istimewa ku duduk di muka.” Ya, delman memang istimewa, karena ia merupakan alat transportasi yang sangat minim emisi dan tentunya ramah lingkungan. Namun, dimasa yang sudah modern ini, kita jarang menemui delman yang hilir mudik di jalan. Tapi tidak perlu risau, masih banyak alat transportasi lain yang cocok digunakan untuk bepergian, seperti transportasi umum dan sepeda pedal ataupun listrik. Dengan naik transportasi umum, kita turut mengurangi produksi emisi dalam waktu tertentu.

Coba kita bayangkan, jika ada ratusan orang yang naik bus umum setiap hari, maka akan ada berapa banyak motor atau mobil pribadi penghasil emisi yang tidak beroperasi? Dalam satu hari akan ada berapa banyak emisi yang tidak diproduksi? Dan dalam satu pekan saja ada berapa banyak emisi yang tidak lepas ke atmosfer?

Itu baru sebuah bus, belum lagi kereta, pesawat, dan transportasi umum lainnya. Maka dari itu, penting bagi kita untuk menyadari bahwa lebih baik naik kendaraan umum saat bepergian jauh daripada naik kendaraan pribadi. Jika memungkinkan, kita juga bisa berjalan kaki agar produksi emisi dari kendaraan bermotor dapat semakin berkurang.

6. Hemat energi listrik

Listrik yang kita gunakan berasal dari proses pembakaran batu bara. Dari proses pembakaran ini akan dihasilkan emisi yang dilepaskan ke atmosfer. Kita boleh berbaik sangka, sebab emisi tersebut telah mengalami proses filterisasi khusus agar tidak terlalu berdampak pada kebersihan udara di atmosfer. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada emisi yang lepas ke atmosfer. Cara kecil yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan hemat energi listrik. Gunakanlah energi listrik seperlunya saja! Jika Kamu memiliki biaya lebih, maka beralihlah ke energi panas matahari dengan memanfaatkan panel surya atau penghasil energi listrik lain yang ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan energi di rumahmu.



Sederhana bukan?

Kita dapat menjadi pahlawan bagi masa depan bumi hanya dengan menerapkan aktivitas-aktivitas sederhana di atas. Lalu, tunggu apa lagi? Bagi Kamu yang sudah membaca artikel ini wajib untuk menerapkan gaya hidup bersih dan sehat bagi diri sendiri dan lingkungan. Jika Kamu punya ide lain untuk mendukung Net-Zero Emissions jangan sungkan-sungkan untuk dibagikan ke teman-temanmu, ya! Agar masa depan bumi kita tercinta dapat lebih cerah lagi, dan kita nggak akan merasakan panasnya tinggal di bumi sama seperti saat Kamu panas melihat dia dengan yang lain—panasnya nyakitin—, ups.

Sekian dan Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun