Minyak goreng merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Secara umum Masyarakat Indonesia lebih menyukai makanan yang pengolahannya digoreng. Limbah sisa penggorengan menjadi faktor pencemaran lingkungan.Â
Jika limbah minyak goreng langsung dibuang tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu, akan berdampak bagi lingkungan terutama pencemaran air sungai. Salah satu solusi untuk mengatasi pemasalahan tersebut adalah mengolah dari minyak adalah sabun.Â
Salah satu manfaat sabun adalah untuk mencuci tangan agar tangan bersih dan wangi. Berangkat dari masalah tersebut, Mahasiswa Akademi Farmasi Surabaya berinisiatif untuk melakukan penyuluhan tentang bahayanya dampak limbah minyak goreng bagi lingkungan.Â
Tujuan dari diselenggarakannya acara ini adalah tercipanya kesadaran masyarakat tentang bahayanya pencemaran yang diakibatkan limbah minyak goreng jika tidak diproses terlebih dahulu sebelum dibuang, cara pengolahan limbah yang bisa dimanfaatkan menjadi sabun, dan dapat menumbuhkan UMKM baru dengan produk olahan dari minyak goreng.
   Acara diselenggarakan pada tanggal 26 April 2024 pukul 18.00 sampai 20.00 dibalai RW Kelurahan Pacar Kembang RT 10 RW 07. Fitri Abbas Thalib, M.Farm,. Apt selaku salah satu dosen pembimbing mengatakan "dampak pencemaran limbah yang tidak diolah dengan baik sebelum dibuang berakibat besar bagi pencemaran air.Â
Sabun menjadi opsi untuk pengolahan limbah karena sabun dapat dimanfaatkan kembali untuk kebersihan dan tidak akan mencemari lingkungan.Â
Selain itu, sabun hasil olahan dari limbah dapat dijual kembali. Jadi banyak keunggulan jika mengolah limbah dengan benar.". Program KPM diawali dengan pengisian pre test untuk mengukur seberapa paham peserta tentang limbah, lalu diikuti dengan penjelasan tentang limbah dan dampak buruk bagi lingkungan.Â
Selanjutnya, presentasi dari mahasiswa Akademi Farmasi Surabaya dan dosen tentang pengertian tentang limbah hingga cara mengolahnya menjadi sabun. Lalu adanya sesi tanya jawab dengan peserta lebih paham akan materi yang disampaikan.
Antusias peserta tinggi karena selain mendapatkan ilmu yang bermanfaat, peserta juga mendapatkan hadiah menarik jika bisa menjawab pertanyaan dari pembawa acara. Acara ini diakhiri dengan pengisian post test yang bertujuan mengukur pemahaman peserta setelah materi disampaikan, hasil yang diperoleh adalah terdapat peningkatan yang signifikan antara pre test dan post test.