Mohon tunggu...
Sania Auliyana D
Sania Auliyana D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UMD-2 UNEJ Kelompok 117 Memperkuat Daya Tarik terhadap IPA Melalui Teori Sederhana

7 September 2023   18:20 Diperbarui: 7 September 2023   18:24 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Fenomena pelajar remaja bermain gadget | Foto: pasjabar.com

Desa Tanjung Kamal adalah desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Mangaran, tepatnya berjarak 9 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Situbondo. Desa Tanjung Kamal memiliki luas wilayah sekitar 500 km2 dan terdiri dari 10 dusun yang terdiri dari, Dusun Tanjung Sari Timur Selatan, Dusun Tanjung Sari Timur Utara, Dusun Tanjung Sari Barat, Dusun Tanjung Kamal Timur, Dusun Tanjung Kamal Barat, Dusun Tanjung Banon, Dusun Blumbeng, Dusun Tanjung Pasir Utara, Dusun Tanjung Pasir Selatan, dan Dusun Padegan. Wilayah Desa didominasi oleh dataran rendah, khususnya di bagian pesisir dengan beberapa perbukitan kecil di sekitarnya. 

Berdasarkan kondisi wilayah Desa mayoritas penduduk desa Tanjung Kamal memilih mata pencaharian mereka di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, sementara sebagian lainnya memilih untuk mengembangkan industri kecil hingga menengah. Kondisi ini tak lain merupakan pemanfaatan berkelanjutan terhadap sumber daya alam dan penguasaan keterampilan yang kemudian menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi desa.  

Tingkat kesadaran masyarakat di Desa Tanjung Kamal cukup tinggi akan pentingnya pendidikan. Hal ini terlihat dari kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang dapat dikatakan baik.  Faktor pendukung dalam menuntut ilmu pendidikan yaitu, salah satunya dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Data yang tercatat di Desa Tanjung Kamal terdapat prasarana yang menunjang pendidikan, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan juga Madrasah Tsanawiyah (MTs). 

Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah dan masyarakat desa mendukung penuh dalam hal penyediaan prasaran guna mendukung tercapinya tujuan dari pendidikan yang merata dan komprehensif. Tingginya minat terhadap menuntut pendidikan dapat memperluas peluang dan kesuksesan dalam tercapainya SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas. SDM yang berkualitas dapat meningkatkan pengolahan SDA Desa yang melimpah secara maksimal. Terbukti dengan tercatat dalam data di Desa Tanjung Kamal, bahwa dari 7.150 terdapat 5.784 masyarakat desa Tanjung Kamal yang memilih untuk menempuh pendidikan, bahkan terdapat yang menempuh hingga perguruan tinggi.  

Faktor penting lainya selain memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, yaitu dengan meningkatkan ketertarikan dalam ilmu berhitung atau matematika melalui pengenalan game digital.  Faktor tersebut juga sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu bertujuan untuk mencapai "Pendidikan Berkualitas" yang menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua kalangan. 

Hal ini terlihat dalam perkembangan dunia yang semakin maju, dan modern, kemampuan seseorang dalam hal membaca, menulis, menghitung dan memahami informasi menjadi kunci dalam dunia pengetahuan. Masyarakat dapat lebih berdaya saing dan memiliki akses yang lebih luas dengan adanya tingkat pengetahuan yang tinggi. Sehingga masyarakat Desa mengakui bahwa kemampuan berhitung yang berkualitas adalah keterampilan yang harus diberdayakan dan didorong sejak usia dini agar menjadi pengokohan dalam ilmu pengetahuan dasar yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Tanjung Kamal khususnya pelajar usia anak-anak sampai remaja memiliki tingkat ketertarikan yang rendah terhadap ilmu berhitung atau matematika. Keadaaan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya yaitu, (1) kurangnya motivasi untuk menyukai matematika, (2) keterbatasan pengetahuan terhadap cara lain dalam mempelajari ilmu matematika, sehingga cepat merasa bosan saat dijelaskan di sekolah. (3) perkembangan teknologi yang membuat semakin rendahnya ketertarikan terhadap matematika, karena dirasa terlalu rumit untuk dipelajari. Keadaan ini dapat terlihat dari banyaknya pelajar usia anak-anak sampai remaja di Desa Tanjung Kamal yang hanya menggunakan gadget untuk bermain game, mengakses media sosial, dan menonton hiburan online seperti Youtube yang dapat merendahkan minat terhadap ilmu berhitung atau matematika.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka saya Shellyma Herita yang sedang melaksanakan program KKN Unej Membangun Desa (UMD) Periode II Tahun Akademik 2022/2023 di desa Tanjung Kamal, tertarik untuk membantu meningkatkan ketertarikan terhadap matematika khususnya pelajar usia anak-anak sampai remaja. 

Sebagaimana yang diketahui bahwa matematika merupakan ilmu dasar yang banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan cabang ilmu pengetahuan lainnya. Meningkatkan minat belajar terhadap ilmu matematika dengan memanfaatkan media digital merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi rasa bosan dan mempermudah pemahaman para pelajar. 

Selain itu, hal tersebut juga merupakan langkah bijak dan disiplin dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai salah satu sarana yang mendukung jalanya pendidikan. Seiring berkembangnya zaman kemajuan teknologi telah membawa beberapa tantangan bagi dunia pendidikan, sehingga dengan pemanfaatan teknologi secara benar dapat meningkatkan pendidikan secara maksimal di Desa Tanjung Kamal. Hal ini dapat terjadi dengan mendorong pentingnya ilmu pengetahuan khususnya matematika sejak usia dini dengan edukasi game digital yang menarik dan banyak digemari yaitu Latihan Matematika Untuk Otak.

Program kerja KKN UNEJ Membangun Desa (UMD) II dalam pengenalan dan pelatihan media pembelajaran salah satunya matematika secara online yang menyenangkan di Desa Tanjung Kamal, Dusun Tanjung Sari Barat, terdiri dari beberapa tahapan yaitu observasi, identifikasi masalah, perencaaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap observasi dilakukan di minggu pertama untuk mengetahui permasalahan mengenai tingkat ketertarikan terhadap ilmu berhitung atau matematika di Desa Tanjung Kamal, tepatnya di Dusun Tanjung Sari Barat. Pengamatan ini diutamakan pada golongan pelajar usia remaja.

Gambar 2. Observasi untuk mengetahui minat belajar/Dokpri
Gambar 2. Observasi untuk mengetahui minat belajar/Dokpri

Hasil dari observasi dari beberapa pelajar remaja di Dusun Tanjung Sari Barat, didapati bahwa banyak siswa khususnya yang sering bermain gadget daripada mempelajari kembali apa yang dijelaskan di sekolah. Sehingga di minggu kedua kemudian dilakukan   identifikasi masalah yang dapat menimbulkan faktor-faktor yang mendorong rendahnya ketertarikan terhadap ilmu matematika. Berikut merupakan beberapa faktor tersebut:

  • Rendahnya motivasi untuk belajar Sains

Kurangnya dorongan untuk membuat belajar matematika menjadi lebih menarik dalam lingkungan menjadi salah satu faktor penyebabnya. Sehingga pelajar remaja kehilangan minat untuk belajar ilmu matematika, bahkan untuk sekedar menarik bagi mereka membutuhkan motivasi yang besar.

  • Keterbatasan pengetahuan terhadap cara penyampaian

Hal ini dapat diketahui dari cara penyampaian materi yang masih menggunakan cara konvensional, sehingga pelajar cepat merasa bosan saat dijelaskan di sekolah. Untuk itu diperlukan inovasi baru yang dapat menarik minat pelajar, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini.  

  • Perkembangan teknologi

Penggunaan teknologi yang tidak sesuia fungsinya yang membuat semakin rendahnya ketertarikan terhadap matematika. Beberapa pelajar merasa ilmu matematika merupakan salah satu imu pengetahuan yang harus dihindari, karena dirasa terlalu rumit untuk dipelajari. Kemajuan teknologi juga mendasari hal ini, karena lebih menarik untuk dipelajari dan dapat membangkitkan minat banyak kalangan.

  • Pemanfaatan gadget yang tidak memaksimalkan fungsinya dalam dunia pendidikan.

Ketergantungan pada perangkat digital, dan media sosial merupakan salah satu faktor pendorong rendahnya minat terhadap ilmu matematika. Hal ini terjadi, karena gadget dapat menyebabkan gangguan yang dapat mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar. Selain itu, maraknya game digital semakin mingkatkan rendanya tingkat ketertarikan terhadap ilmu pengetahuan.

Minggu ketiga, penulis membuat rancangan solusi untuk menangani permasalahan yang telah diidentifikasi di minggu kedua. Solusi tersebut yaitu dilakukan dengan meningkatkan minat pelajar usia di Dusun Tanjung Sari Barat terhadap ilmu matematika. Seperti yang diketahui, maraknya game digital dikalangan remaja menjadi pemicu rendahnya minat di dunia pendidikan. Pemanfaatan aplikasi yang dapat diakses melalui gadget menjadi salah satu solusi yang efektif. Salah satunya dilakukan dengan edukasi melalui pengenalan game digital "Latihan Matematika Untuk Otak". Edukasi game digital ini dilakukan di Dusun Tanjung Sari Barat, Desa Tanjung Kamal dengan sasaran orang tua (wali murid) dan pelajar usia remaja.   

Latihan Matematika untuk Otak (Puzzle Otak Cepat) merupakan salah satu game digital yang bersifat edukasi dari Andrei & Aleksandr Krupiankou. Bermain game ini memungkinkan dapat sambil meningkatkan kemampuan otak dan bersaing dengan pemain di seluruh dunia. Selain itu game ini dirancang untuk meningkatkan minat terhadap ilmu berhitung, sehingga dapat menurunkan tingkat kebosanaan pelajar. Game ini menyediakan berbagai jenis permainan edukasi hanya dalam satu aplikasi game bagi penggunanya, mulai dari permainan matematika, multiply, plus minus, puzzle Pendidikan, 2048, pelatihan IQ, berpikir cerdas dan cepat, serta hadir dengan grafis kualitas HD yang sederhana, dll.

Gambar 3. Pendampingan dan pengenalan game digital dengan gadget/Dokpri
Gambar 3. Pendampingan dan pengenalan game digital dengan gadget/Dokpri

Kegiatan di minggu keempat dilakukan pendampingan cara penggunaan game "Latihan Matematika Untuk Otak". Pendampingan dimulai dari pelajar mulai melakukan penginstalan aplikasi game di gadget masing-masing sampai memasuki menu game. Melalui pendampingan ini, diharapkan upaya yang dilakukan penulis dapat memberi dorongan kepada kalangan pelajar remaja untuk mempermudah pemahaman saat penggunaan aplikasi.

Evaluasi dalam penggunaan dan tingkat kesulitan yang dapat dicapai dalam game oleh pengguna dilakukan di minggu kelima. Kegiatan ini dilakukan untuk memantau dan mengetahui kendala saat penggunaan, serta untuk mengetahui tingkat ketertarikan terhadap game digital ini. Berdasarkan kegiatan evaluasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kendala saat penggunaan game "Latihan Matematika Untuk Otak". Melalui hal ini juga diketahui tingkat antusias pelajar dalam menerapkan ilmu berhitung atau matematika dalam penggunaan game digital ini.

Gambar 4. Evaluasi dari penggunaan game
Gambar 4. Evaluasi dari penggunaan game "Latihan Matematika Untuk Otak"/Dokpri

Agenda minggu keenam merupakan tahap akhir dari kegiatan program kerja KKN yang dilakukan dengan berfokus pada penyusunan laporan akhir. Laporan ini dibuat dengan berfokus pada pembuatan artikel ilmiah yang berisi rangkuman seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilakukan selama masa kegiatan KKN. Laporan akhir juga merupakan salah satu bentuk gambaran dari hasil pengamatan atas kontribusi dalam kegiatan KKN di Desa Tanjung Kamal yang berfokus di Dusun Tanjung Sari Barat. Selain itu, dalam laporan ini penulis juga memaparkan kesimpulan dari rangkain kegiatan KKN, dimana hal ini mencerminkan pemahaman terhadap pentingnya meningkatkan minat pelajar dalam mempelajari ilmu berhitung atau matematika melalui penggunaan game digital.

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unej Membangun Desa (UMD) di Desa Tanjung Kamal dapat memberikan solusi dan membantu permasalahan yang sedang dihadapi oleh pelajar khususnya kalangan remaja. Solusi yang diberikan melalui edukasi dengan pengenalan dan pelatihan game digital sebagi sarana meningkatkan ketertarikan terhadap matematika. Game digital yang digunakan yaitu, Latihan Matematika Untuk Otak. Aplikasi game edukasi yang menyenangkan dapat meningkatkan minat pelajar terhadap ilmu matematika. Tingginya minat belajar dengan bantuan game ini, dapat memaksimalkan fungsi dari kemajuan teknologi, sehingga pelajar tidak lagi merasa bosan dengan materi yang dijelaskan di sekolah.  Hal ini dapat terwujud dengan adanya dorongan dari orang tua atau wali murid untuk menjadikan remaja di Desa Tanjung Kamal, Dusun Tanjung Sari Barat sebagai remaja yang berpengetahuan dengan memanfaatkan aplikasi game digital. (Muhammad Syu'bi Alwi/KKN 117/Tanjung Kamal/Mangaran/Situbondo/Agus Supriono,SP.,M.Si.)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun