Mohon tunggu...
Sania DwiRahmawati
Sania DwiRahmawati Mohon Tunggu... Model - mahasiswa

how good it is to cry while prostrating

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Takdir Kehidupan

21 November 2021   11:23 Diperbarui: 24 November 2021   07:02 14425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Kisah romantis Sastra berkisah terkait hubungannya dengan Sahara yang telah terjalin selama lebih dari dua tahun. Hanya saja, cukup menyesakkan memang ketika menetahui bahwa Sahara ternyata masih menyimpan perasaan dengan sang mantan yang bernama Jeffery. Sastra yang periang cukup ampuh untuk selalu ada dan menghibur sebagai penyemangat Sahara hingga ia menyadari bahwa memang seharusnya ia mencintai Sastra dengan lebih tulus sepenuh hati. Saat-saat di mana Sahara mulai memperjuangkan cintanya untuk Sastra tidak begitu lancar dalam memperbaiki hubungan mereka. Hal tragispun terjadi. Padahal Sastra baru saja mendapatkan hati Sahara sepenuhnya. Dua tahun perjuangan bagi Sastra merupakan waktu-waktu yang begitu berarti. Banyak pasang surut dalam kisah romansa mereka. Hingga suatu waktu, sepulang mengantar Sahara pulang Sastra terlibat kecelakaan tabrak lari. Kisah semakin rumit karena pelaku yang menabrak Sastra adalah mantan dari Sahara, yaitu Jeffery. Akibat kecelakaan yang cukup parah tersebut, nyawa Sastra tak tertolong. Sastra menyusul sang Ayah. Sastra dinyatakan wafat. Tentunya luka ini menjadi begitu dalam bagi Sahara juga keluarga Sastra, terutama saudara-saudaranya.

          Konflik-konflik yang dikisahkan dalam novel ini terasa sangat nyata, berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan begitu menarik. Kisah yang disajikan dapat membawa pembaca seolah juga merasakan seperti tokoh yang terlibat, kehangatan bersaudara, kasih sayang keluarga dan lelucon tokoh-tokohnya sangat terasa dan dapat membuat pembaca terbawa perasaan. Alur yang ringan tapi dengan akhir yang begitu tak disangka, setelah membawa pembaca tertawa di akhir novel ini justru begitu menyesakkan dan hampir saja saya juga menitikkan air mata saking terbawa perasaan membacanya. Dalam berbagai bagian dalam novel ini juga terdapat banyak kata-kata mutiara dan petuah yang sangat bermakna. Pembaca akan terhanyut sering dengan berjalannya kisah Sastra.

Novel ini merupakan novel yang terinspirasi dari grup idol Kpop NCT. Sangat disayangkan karena biasanya laki-laki justru kurang menyukai boyband Kpop sehingga sedikit yang berminat membacanya. Arah penokohan dan perilaku begitu kental dengan para anggota idol grop Kpop tersebut.

Di samping adanya kelemahan dari novel ini, tetap saja kisah yang tersaji begitu direkomendasikan. Ditambah dengan berbagai pesan moral yang terkandung di dalamnya, setelah membaca novel ini pembaca pasti akan mengambil banyak pembelajaran terutama terkait bagaimana untuk lebih mencintai diri sendiri, menghargai waktu seseorang, dan menyadari bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda. Seiring dengan kepopuleran novel ini dan harganya yang cukup terjangkau, novel ini semakin mudah didapatkan baik dalam pembelian di tokok buku konvensional maupun melalui toko buku online. Oleh sebab itu, novel ini sangat cocok dijadikan sebagai bahan bacaan bermanfaat dalam mengisi waktu luang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun