Mohon tunggu...
Syamsidar Masse
Syamsidar Masse Mohon Tunggu... Guru - SanGuru siap Belajar

Guru SMK berkarya dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Enam Peran Orangtua Menjalani Tahun 1441 Hijriah

1 September 2019   09:19 Diperbarui: 1 September 2019   09:34 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pawai obor di Jakarta, pawai Muharram di beberapa kota dan kecamatan di Seluruh Indonesia menjadi penanda peringatan tahun Baru 1441 Hijriah, tepat pada tanggal 01 September 2019 Masehi. 

Berbagai lomba-lomba dan kegiatan pun digelar dalam rangka memperingati tahun baru ini. Mulai dari lomba busana muslim, lomba tilawah, lomba mewarnai nuansa islam, lomba Adzan sampai lomba pawai. Sebagian besar kegiatan ini melibatkan anak-anak sebagai pesertanya. 

Jenis lomba - lomba ini tidak hanya melibatkan santri-santri TPA, tak jarang peran orangtua jualah dalam mempersiapkan putra - putrinya. 

Peran orangtua sebagai pelejit potensi anak sehingga dari sekian anak dapat terpilih untuk menunjukkan potensinya di kanca perlombaan, baik tingkat TPA, Kampung, kecamatan, Kabupaten bahkan sampai tingkat Nasional maupun Internasional. 

Adapun orangtua sebagai pelejit potensi anak harus dalam kondisi optimal sehingga apa yang diharapkan dapat diwujudkan dalam meraih kemenangan dalam setiap event. 

Peran orangtua melejitkan potensi anak diantaranya

1. Mengenali potensi anak

Mengenali potensi anak adalah hal pertama cara melejitkan potensi anak. Potensi ini dapat digali melalui diskusi dan menanyakan langsung, minat dan bakat anak. Kenyamanan anak pada minatnya dapat membantu pengembangan diri anak. 

2. Mengarahkan potensi yang dimiliki

Setelah mengenali potensi anak, saatnya mengarahkan kemana potensi tersebut. Mengarahkan dengan cara memberikan pilihan - pilihan dari minatnya tersebut. Seperti bidang olahraga, bisa diarahkan untuk memilih apakah permainan bola, atletik atau permainan ketangkasan. 

3. Melatih potensi

Setelah memilih dan mengarahkan minat yang lebih spesifik, hal berikutnya yang mesti orangtua dampingi adalah berlatih. Berlatih tidak hanya diserahkan pada pendamping atau guru atau pembina dari bidang yang dipilih anak. Peran orangtua juga sangat penting pada bagian ini. Pengarahan, latihan dan evaluasi dari orangtua sangat diperlukan anak untuk mempertajam minat. 

4. Penguatan

Peran orangtua sangat diperlukan dalam hal ini, kerasnya latihan dilalui, kadang membuat anak menyerah dan pasrah pada hasil latihan. Peran orangtua diperlukan untuk menguatkan anak, bisa ditambah dengan janji reward jika semangatnya bangkit lagi. 

5. Dukungan fasilitas, materi dan asupan nutrisi. 

Setelah poin 1 sampai 4 telah dilalui, hal penting lainnya dalam mempersiapkan anak adalah dukungan fasilitas, materi dan asupan. Hal ini hanya dapat diperoleh dari orangtua. Anak akan merasa tenang, sehat dan tidak tertekan jika hal ini dipenuhi. Fasilitas yang diperlukan seperti seragam, transportasi, uang jajan. Asupan nutrisi seperti makanan 4 sehat 5 sempurna yang terdiri dari nasi dan lauk pauknya ditambah susu. 

6. Do'a

Anak adalah bagian dari diri orangtua, yang sampai akhir hayat selalu terhubung satu sama lain. Do'a adalah penghubung paling ampuh antara orangtua dan anak. 

Sehingga dalam setiap langkah anak, do'a orangtua mesti senantiasa mengawal dan menemani. Do'a orangtua adalah jembatan kesuksesan anak-anaknya. 

Demikian peran orangtua dalam menggali potensi anak. Mudahan kita dimampukan menjadi orangtua idaman. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun