Mohon tunggu...
Tisna Prenanto
Tisna Prenanto Mohon Tunggu... profesional -

Alumni UGM dan Pendidikan Pemuda Lemhannas RI Angkatan III, Saat ini saya sedang belajar tentang CSR dan Kesejahteraan Sosial pada program Magister di Universitas Indonesia. Selain itu aktif menjadi pengurus Junior Chamber International Indonesia (National Vice President), aktif sebagai Pendamping Sosial Ekonomi Masyarakat, serta Konsultan dalam bidang CSR, GCG dan Risk Managemet di Jakarta \r\n\r\nKontak : 085647770712\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kegundahan sang Tim sukses Pilkada

1 Oktober 2011   23:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:26 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilkada oh pilkada....apa sih sebenrnnya yang di inginkan ketika menjabat sebagai bupati /walikota di jaman sekarng.... memang ada yang bener tulus mengayomi masyarakat, ada pula yang menjajah masyarakat. Kekuasaan memang penting bagi mereka yang pragmatis dan melanggengkan dinastinnya. Sebut saja Dinasti Cendana, mulai putrannya hingga koleha cendan mendpatkan kedudukan yang strategis, berbeda dengan dinasti Pandean Sari, yang harapannya kolega mendapatkan kedudukan yang strategis harus gagal karena kalah dalam pilkada. [caption id="attachment_134522" align="aligncenter" width="1024" caption="kegundahan"][/caption] Ternyata kekalahan pasangan calon dalam pilkada juga membuat banyak kecewa, terutama adalah tim suksesnnya. ada yang menenangkan diri karena pasangan yang lain menggunakan cara yang tidak etis, sampai sampai bikin status menanyakan jati diri saya siapa  gara gara saya menulis artikel ini di  http://politik.kompasiana.com/2011/09/30/pilkada-djogja-mas-hanafi-rais-please-jangan-gantung-diri/ Artikeln saya diatas tersebut mungkin agak susah di nalar, namun jika diltusuri lebih lanjut pasti ketemu, ''ada asap, pasti ada api''. ada yang bilang karena sensasi, tulusan tidak beretika dan laen sebagainnya.  ya wajar saja. namannya Tim Sukses, jika calonnya kalah ntr gak dapat bagian proyek dong....hohoho Kasus Kisruh Pimpinan  Dewan DIY beberapa waktu lalu merupakan pintu gerbang saya melihat seorang sosok yang sangat saya kagumi, dosen saya pula yakni AR, ternyata hanya sebatas teori saja.  TIM Foredy (Forum Edukasi Yogyakarata) yang dibentuk dalam menangani kasus foredy beranggotakan kader partai politik yang juga beragam provesi seperti Dekan Fakultas Ilmu SOSPOL, advokat,pakar hukum, dan mantan pejabat daerah di Jogja, ternyata harus ''tersapu'' dr sebuah kebijakan pragatisme .

Daun tidak akan jatuh dari Pohonnya.

Allah Maha Adil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun