Sungguh inilah cara kami membunuh waktu diperantauan yang serba ruwet ini.
Kuliah tiap hari dengan metode yang itu itu saja sungguh sangat membosankan terlebih tingkatan Magister yang harusnnya belajar dg implementasi langsung dan mencoba memberikan solusi solusi yang cerdas, namun masih saja di cekokin teori teori seperti tingkatan sarja, sungguh jadi butek kepala ini.
Untuk merefresh otak, atas ajakan teman biasanya kamipun kawan magister berkumpul entah karakokean , liat opera, drama, ato konser Jazz dsb. Atas ajakan Salah seorang teman kami pun berencana Bebakaran dirumah kawan, saking cantiknyadan ndesonnya dia tinggal di dsbuah desa khayangan shg sebut kembang desa khayangan .
Sabtu Pagi,
kondisi perkuliahan yang sepi ditambah lagi banyak yang ter;lambat masuk membuat dosen kamipun nganmbek dan hingga menyuruh kami yang berada dikelas ke perpus buat ngerjain PR yang di suruh buatnya beberapa waktu lalu.
Siang hari kami pun sudah siap buat bebakaran,
Kawan kuliah kami Pak D' yang seorang pejabat teras di kota depok, rela berbelanja ikan ke pasar untuk kami. sedangkan kami memperisiapkan diri menuju rumah kembang desa di desa khayangan itu.
waktu terus berjalan..ikan pun datang dan bumbu pun jadi, Konsisi a lingkungan desa tersebut sejuk salah seorang Pemuka agama yang sekaligus kawan kami berinisiaf memetikan kami buah kelapa muda untuk kami minum sebut dia Pak Af. tidak hanya itu kawan kawan kami yang rata rata berprofesi mengurus negri ini ketika dihadapkan dengan pekerjaaan rumahtangga dia juga bisa memanajemen dengan apik.
membakar , memolesi ikan dengan minyak, rajang bumbu dapur hingga mata meringis, angkat gas, cari tiker, potong daun pisang , petik kelapa dsb kami lakukan hingga kulit kami berlumur minyak layaknnya danging yang siap di goreng.
Malam tiba...ikan matang, kami pun berkumpul .saatnya makan
2 lembar daun pisang yang sudah di dibersihkan dan nasi yang ditaruh diatas daun itu beserta ikan tempe dan sambel serta 3 buah lilin dan cahaya dari HP menemani makan bersama kami sungguh membuat kebersamaan kami semakin indah. dan lengkap.
Makan diatas daun pisang rame rame selep[as magrib bersama sama mengingatkan ku ketika dirumah @Djogja. Kebersamaan dan keraifan lokal serta menu makanan yang sehat membuat orang desa akan sehat dan menambah rasa kesetiakawanan sosial.
Ibukota yang semrawut, moderenisasi yang mencekik, beban hudup yang tinggi, Polisi udara yang membuat aku harus dirawat di rumah sakit, perkuliahan yang banyak tugas, akhirnyya akupun bisa rehat sejenak menikmati kebersamaan diatas daun pisang.
Salam Kesejahteraan
Ditulis sambil menyusuri pantai diatas kapal pompong.
(FOTO NYUSUL)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H