Mohon tunggu...
Tisna Prenanto
Tisna Prenanto Mohon Tunggu... profesional -

Alumni UGM dan Pendidikan Pemuda Lemhannas RI Angkatan III, Saat ini saya sedang belajar tentang CSR dan Kesejahteraan Sosial pada program Magister di Universitas Indonesia. Selain itu aktif menjadi pengurus Junior Chamber International Indonesia (National Vice President), aktif sebagai Pendamping Sosial Ekonomi Masyarakat, serta Konsultan dalam bidang CSR, GCG dan Risk Managemet di Jakarta \r\n\r\nKontak : 085647770712\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi 16 Hari tanpa Kekerasaan

1 Desember 2010   05:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:08 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_75485" align="alignright" width="363" caption="Refleksi Anti Kekerasaan// "][/caption] Hari ini ketika saya sampe di Posko Merapi Rifka annisa (yang kosentrasi ke psikosoial perempuan dan remaja ) buka laptop, internet ternyata kalender laptop menunjukan hari adalah tanggal 1 desember. Awal bulan awal gajian, saatnya belanja menabung bayar asuransi dapat transferan profit dari mainan saham, bayar tagihan flash, halo eh..tanggal 1 des ternyata juga hari AIDS sedunia.

AIDS merupakan momok terberat abad ini, penyakit jenis ini jika sudah menular ke manusia akan susah di sembuhkan bahkan menimbulakan kematian. Perilaku seks menyimpang, Narkobamerupakan salah satu pendorong hiv aids muncul. Namun saat ini yang terjadi adalah penhyebaran HIV AIDS muncul dan banyak dialami oleh mereka yang merasa aman, baik tertular dari suami ataupun dari psk, pemicunnya adalah adannya ketidakharmonisan dalam keluarga memicu cepat tertularnnya virus ini.

Jadi Hiv Aids saat ini menjadi ‘’kekerasan’’ tersendiri untuk kaum perempuan, lagi lagi perempuan yang akan banyak menderita dan mereka cenderung teralenasiakan. Kondisi kekrasan ini tidak menutup kemungkinan juga dipicu oleh faktor ekonomi yang menjerumuskan kaum perempuan ke dunia seks misalnnya menjadi PSK.

Disini disini dalam penanggulangannya haruslah libatkanm laki laki, agar semakin maskulin. Selanjutnnya perlunnya advokasi dan informasi untuk mencegah hiv aids dengan cara pemberdayaan perempuan sehingga dapat info yang utuh dan jelas dan yang paling urgent adalah melibatkan perempuan dalam p[embangunan dalam rangka terwujudnnya kesjahteraan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun