Sigma male ini, digambarkan sebagai kebalikan dari alfa male, jika alfa male adalah seorang ekstrover, maka sigma male adalah seorang introvert. Tetapi kedua sifat itu memiliki sifat yang mendominasi atau pemimpin.
Namun, alfa male hidup dalam hirarki, sedangkan sigma male, itu bekerja sendirian atau dalam bayang-bayang.Â
Entah apa yang dipikirkan tentang ini, apakah manusia melihat fenomena serigala penyendiri, baru mengaitkan dengan sifat-sifat manusia. Ataukah, seorang yang mendominasi dalam bayang-bayang mempunyai karakteristik yang sama dengan seekor serigala penyendiri.
Pembahasan ini kemudian, lebih tepatnya jatuh dalam ranah filosofis. Manusia tidak hanya melulu, mencari jati diri di dalam dirinya saja, namun mampu juga mengadopsi lingkungan, untuk mengisi makna dalam kehidupannya.
Sebagaimana negara Indonesia, mengadopsi burung garuda sebagai karakter bangsanya, dan individu atau secara kelompok juga bebas menentukan, hewan manakah yang sesuai dengan karakter mereka, atau bahkan secara keseluruhan manusia itu sendiri, tanpa ada batas negara, kelompok, atau perorangan.Â
Atau mungkin sistem hirarki pada serigala itu secara tidak langsung tanpa kita sadari, sebagai alat atau sarana mengungkapkan kepribadian manusia yang masih misteri.
Sangat berbahaya dan merugikan jika disalah artikan. Jika diadopsi oleh perorangan tentang alfa dan sigma male ini, ya, ini bisa menjadi hal yang merusak, baik orang lain maupun diri sendiri.Â
Jika seseorang ingin menjadi alfa male yang mendominasi serta berdiri di atas puncak hirarki, mau mendapat pengakuan secara instan. Jatuhnya akan ada, pembuliaan menindas orang yang lemah secara fisik maupun intelektual dan lain sebagainya yang bersifat merugikan.
Atau jika seseorang yang ingin menjadi sigma male yang berkuasa dalam bayang-bayang, kemudian menjadi penyendiri dan anti sosial. Segala sesuatunya disimpan sendiri, dan dengan keyakinan ia bisa memikul masalahnya sendirian.
Pada akhirnya kita harus menjadi manusia apa adanya saja, tanpa terkotak-kotak oleh suatu sistem. Yang sudah pasti, dan bisa kita akses, adalah kita sebagai manusia yang terlahir apa adanya.Â
Hal apa saja yang kita pelajari dari diri kita, apakah sebagai manusia atau sebagai persona. Tidak ada yang menyalahkan, jika kita terlahir sebagai seorang beta male, atau orang biasa. Terlahir sebagai alfa male atau sigma male.