Mohon tunggu...
Sang Shafa
Sang Shafa Mohon Tunggu... -

Just another kompasiana user.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[My Diary] Sebuah Perjalanan

11 April 2016   05:52 Diperbarui: 11 April 2016   09:17 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heii masa lalu....
Telah usangkah Kau kini? atau telah semakin berdebu? Tidak tidak, aku tidak sedang merajuk kepadamu, Aku hanya ingin menyapa.

Heii masa lalu...
Maaf jika Aku semakin jarang mengunjungimu, Aku disibukkan dengan masa kini dan impian masa depan. Tapi tak usah khawatir, Aku tak akan melupakanmu.

Heii masa lalu...
Aku hanya ingin menyapa, terima kasih pernah ada, terima kasih pernah menjadi bagian perjalananku, sedih pun bahagia kisahmu menjadi penguat langkahku di masa kini. Bukankah masa kini adalah hasil dari rentetan perjalanan masa lalu? untuk itu Aku berterima kasih.

Heii masa lalu...
Aku pernah jatuh, pernah terluka. Tapi sudah kusimpan semua cerita dalam sebuah kotak kenangan yang kuberi nama masa lalu. Iya kamu, masa lalu. Ruangmu mungkin gelap, Aku pasti akan sering kembali melihat ruangmu, namun hanya sesekali. Aku tak akan berlama-lama, sekedar melihat lagi seperti apa jalan yang kulalui dulu agar aku bisa belajar lagi jika saja masa kiniku aku lupa atau mungkin lalai menjaga langkah.

Heii masa lalu...
Lihatkah Kau bagaimana Aku di masa kiniku?
bagaimana menurutmu? semoga kau bangga. Sebab apapun yang kucapai, adalah karena semua pelajaran di masa lalu begitu membekas dan mampu membentukku.

Heii masa lalu...
Mari berdamai, Aku akan belajar mendewasa, menjadi lebih tangguh di masa kini sebagai penguat langkahku dan pemantap kisahku di masa depan.

Insha Allah...

 

Tak pernah terpikir untuk menyalahkan keadaan yang membuatku sedih, sulit, dan perih. Karena untuk menjadi bahagia adalah tanggung jawabku sendiri.

[caption caption="Dokumentasi Pribadi"]

[/caption]Hidup itu pendakian

Jalan terjal, perjuangan keatas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun