Mohon tunggu...
Sang Shafa
Sang Shafa Mohon Tunggu... -

Just another kompasiana user.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Bee Mine

2 Oktober 2015   09:03 Diperbarui: 22 Oktober 2015   08:58 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Waalaikumsalam.. Eh Raihan... Masuk, sebentar Bunda panggilkan Aisy!” Sosok wanita paruh baya, wajahnya masih terlihat cantik meski kerutan-kerutan sudah mulai tampak disekitar wajahnya, dia orang yang melahirkan dan membesarkan Aisy dengan penuh cinta.

“Eh... Gue udah dapet surat kelulusan, dan Gue LULUS!” Pekik kegirangan Aisy yang masih mengenakan atasan mukena dikepalanya, berjalan dari kamarnya menuju ruang tamu.

“Alhamdulillah... Gue Juga... hahaha” Aku menimpali dengan tidak kalah kegirangan, lalu kami berjalan menuju teras rumah Aisy.

“Bee... waktu berjalan tanpa terasa ya?! Rasanya baru kamarin Gue lihat poni kuda Lo yang cetar itu jadi gunjingan temen-temen sekelas waktu SD.”

“Sekarang kita udah lulus SMA, sebentar lagi kuliah, kerja, dan kita akan punya kehidupan masing-masing.” Ucapku dengan kepala menengadah ke langit, memperhatikan bintang-bintang yang berkelip.

“Aahh.... Raihan... Kok ngomongnya gitu, Gue jadi sedih!” Aisy menjulurkan tangannya, lalu menggenggam jemariku kuat-kuat. Genggaman yang sama, yang sering Aku rasakan saat akan menyebrang jalan bersama-sama sejak SD dulu. Tapi kali ini ada rasa yang berbeda, ada detakan jantung yang bergerak lebih cepat dari biasanya saat Dia menggenggam tanganku.

Tersembunyi, namun hatiku tetap malu. Saat ingin kukatakan padanya tentang debaran yang kian terasa.

“Raihan... Gue boleh tanya sesuatu ngga?” Aisy mendekat, lalu mengalihkan pandangannya kearah wajahku, membuat kami saling beradu pandang.

“Tanya Apa?”

“Kenapa sih Elo panggil Gue dengan sebutan -Bee-?” Aisy menatap mataku, dalam. Kuutas selembar senyum dihadapannya, lalu kucoba menjawab apa yang menjadi pertanyaan dalam pikirnya.

“Lebah itu kokoh, mandiri dan percaya diri, penuh kharisma dengan sengatannya saat dia mempertahankan diri. Demikian definisiku tentang kamu bee. Sebab itu aku menjulukimu -Bee-!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun