Oleh karena itulah nahwu dinamakan ilmu alat. Karena dengannyalah ilmu dari berbagai fan yang berbahasa arab bisa dibuka.
Dengan standar ini pesantren salaf memiliki dalih keilmuan dalam menyampaikan makna yang dia pahami. Pertanggung jawabnya nyata. Dan mampu memastikan makna-makna kata yang dia baca dengan ilmiah.
Alumnus dari metode ini tumbuh menjadi para penjaga dalil-dalil agama yang dinamai kyai. Di indonesia sendiri seringkali pesantren dengan metodenya melahirkan ulama terkenal yang bukan saja menjadi panutan di indonesia, namun juga menjadi ulama terkemuka diseluruh dunia.
 Konon utawi iki iku juga pernah di gunakan oleh syekh makhfud termas ketika membacakan kitab di masjidil harom. Bukan cuma beliau ada syekh-syekh lain yang lahir dari metode utawi iki iku contohnya kyai abdulloh faqih, kyai zubair kyai fadhol kyai ihsan jampes dan banyak kyai lain dengan karyanya yang luar biasa.Â
Di yaman santri dari indonesia banyak juga yang dijuluki nuhat. Karena memang santri dari indonesia pada fan yang satu ini lebih unggul dari negara lain. Wohhh hebatkan utawi iki iku.
Segala yang sudah saya ungkapkan sedikit banyak telah menggambarkan bagaimana peran dari utawi iki iku dalam menjaga pernahwuan khususnya di indonesia. Khazanah yang baik ini haruslah dijaga dan dilestarikan. bukannya menganggapnya kuno dan tak pd dengan khazanahnya sendiri.
Menjaga bukan berarti kaku. Jika memang perlu perubahan kenapa tidak?.asalkan tidak merubah nilai utama saya kira tidaklah perlu dipermasalahkan.Â
koridornya yang terpenting almuhafadotu alal qodiimissholih wal akhdu bil jadidil aslah. Menjaga yang dulunya baik dan mengambil yang baru yang lebih baik. Semoga utawi iki iku selalu lestari sampai seterusnya hingga kiamat amin.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H