Mohon tunggu...
Roni N Wijaya
Roni N Wijaya Mohon Tunggu... -

Miskin Terhormat, Kaya Bermartabat!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dahlan Iskan Legowo Apapun Keputusan Demokrat

19 Februari 2014   05:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:41 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tingginya antusiasme masyarakat menyambut Presiden SBY saat kunjungan ke daerah-daerah, membuktikan bahwa figur Ketua Umum Partai Demokrat tersebut masih diterima masyarakat. Hal ini diungkapkan Dahlan Iskan saat berkunjung ke redaksi TransTV, Jl. Kapten Tendean Jakarta, Senin (17/2).
“Kalau saya ke daerah, sambutan terhadap Pak SBY masih sangat luar biasa, bagaimana orang-orang masih mengelu-elukannya, dan tidak mencerminkan orang yang dipaksa," jelas Menteri BUMN tersebut.
Dirinya menambahkan, seandainya SBY masih bisa mencalonkan diri menjadi Presiden, beliau yakin elektabilitasnya masih cukup tinggi. Namun tentunya SBY sudah tidak bisa lagi nyapres karena terhalang aturan main pen-capres-an.
Dahlan Iskan juga meyakini, pada saatnya nanti SBY bakal mendorong capres hasil konvensi secara fair. Kandidat calon Presiden terkuat dari Partai Demokrat tersebut optimis jika konvensi nantinya akan melahirkan capres yang potensial.
Sementara itu, perhelatan Debat Bernegara Konvensi Partai Demokrat yang sedianya bakal rampung sekitar satu bulan lagi membuat persaingan antar kandidat kian 'memanas'. Meski demikian, perdebatan di antara masing-masing kandidat ditujukan untuk membangun tradisi demokrasi yang sehat sebagaimana semangat yang diusung Partai melalui konvensi.
Adapun demikian, beberapa kali memang sempat berhembus beberapa isu yang terkesan menyudutkan Dahlan Iskan. Sebut saja pengunduran diri Gita Wirjawan dari Menteri Perdagangan demi ikut konvensi. Isu yang berkembang saat itu, banyak elit Partai Demokrat meminta Dahlan Iskan juga mundur dari jabatannya sebagai Menteri BUMN. Namun Dahlan menolak, karena ia menilai ada tugas Negara yang lebih penting. “Kalau itu pilihan dan harus pilih salah satu, saya pilih mundur dari konvensi," tegasnya.
Mantan Dirut PLN ini beranggapan, menyelesaikan tugas sebagai Menteri BUMN yang tersisa beberapa bulan lagi jauh lebih penting. “Dalam delapan bulan ini bisa membenahi  BUMN, banyak sekali yang bisa saya lakukan," tandasnya.
Meski banyak suara miring perihal pengunduran dirinya sebagai Menteri, Dahlan Iskan tak merasa diserang oleh rivalnya di Konvensi Partai Demokrat. “Saya tidak merasa ada serangan dari yang lain," imbuhnya.
Dahlan juga yakin jika pemenang konvensi nanti bakal diusung jadi capres atau cawapres Partai Demokrat. Pria yang memulai karirnya sebagai wartawan lapangan ini mengaku akan legowo jika saja nanti dirinya menang namun tidak diusung sebagai capres oleh Partai Demokrat. Ia mempercayakan sepenuhnya kepada SBY. “Saya yakin beliau komit siapa rating tertinggi bakal ditetapkan," jelasnya.
Mantan wartawan senior Jawa Pos ini juga menyadari jika elektabilitas Partai Demokrat rendah, sehingga situasi bisa berbeda. Ia juga menilai, bisa jadi Partai Demokrat tidak mengusung capres sendiri. “Persoalannya kalau Partai Demokrat ratingnya rendah harus dikaji ulang, dan kalau dikaji ulang tentu tidak masalah”, tuturnya.
Dahlan menambahkan jika dirinya siap menerima keputusan jika ia tak ditetapkan capres Partai Demokrat. “Saya akan menerima itu bagian dari takdir," pungkasnya.
Dari sebelas peserta konvensi capres Partai Demokrat saat ini, nama Dahlan Iskan memang selalu berada di atas yang lain. Selisih dengan kandidat lain di bawahnya pun sangat signifikan. Tak heran jika banyak pihak berkeyakinan kuat Dahlan akan memenangkan konvensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun