Aku tak peduli, kujalani waktuku bersama nya bertahun-tahun. Masih dengan sikap dan perlakuan yang tak berbeda dari sebelumnya.
Aku merasakannya....dia begitu menyayangiku. Tapi mungkin fisik ku tak sepadan untuknya.Â
Lalu aku mulai sadar dan mulai perlahan melepasnya dengan bersikap biasa.Â
Tapi rupanya dia masih tetap sama.
Waktu terus berjalan tanpa kepastian.Â
Aku sebagai wanita tak ingin membuang waktu, mengabaikan dia yang menungguku.
Aku telah sadar, hidupku, hatiku, cintaku, tulusku bukanlah untuk sebuah mainan.
Kamu menginginkan aku ada di setiap waktu mu, tapi kamu tak pernah ingin memiliki ku.
Tibalah saat nya aku beranikan diri, pergi meninggalkan orang yang hanya menganggap teman atau hanya karena rasa kasihan selama ini.
Sekarang setelah aku menikah, kamu datang lagi... Dengan sederet alasan menjaga pertemanan.Â
Tapi maaf,Â
Aku tak lagi bisa membersamaimu
Karena aku bukan kekasih bayanganmu.